TEBAR CINTA KASIH, BUKAN “TEBAR PESONA!”

Kisah Para Rasul 5 : 17-25
17 Akhirnya mulailah Imam Besar dan pengikut-pengikutnya, yaitu orang-orang dari mazhab Saduki, bertindak sebab mereka sangat iri hati. 18 Mereka menangkap rasul-rasul itu, lalu memasukkan mereka ke dalam penjara kota. 19 Tetapi waktu malam seorang malaikat Tuhan membuka pintu-pintu penjara itu dan membawa mereka ke luar, katanya: 20 “Pergilah, berdirilah di Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak.” 21 Mereka mentaati pesan itu, dan menjelang pagi masuklah mereka ke dalam Bait Allah, lalu mulai mengajar di situ. Sementara itu Imam Besar dan pengikut-pengikutnya menyuruh Mahkamah Agama berkumpul, yaitu seluruh majelis tua-tua bangsa Israel, dan mereka menyuruh mengambil rasul-rasul itu dari penjara. 22 Tetapi ketika pejabat-pejabat datang ke penjara, mereka tidak menemukan rasul-rasul itu di situ. Lalu mereka kembali dan memberitahukan, 23 katanya: “Kami mendapati penjara terkunci dengan sangat rapinya dan semua pengawal ada di tempatnya di muka pintu, tetapi setelah kami membukanya, tidak seorang pun yang kami temukan di dalamnya.” 24 Ketika kepala pengawal Bait Allah dan imam-imam kepala mendengar laporan itu, mereka cemas dan bertanya apa yang telah terjadi dengan rasul-rasul itu. 25 Tetapi datanglah seorang mendapatkan mereka dengan kabar: “Lihat, orang-orang yang telah kamu masukkan ke dalam penjara, ada di dalam Bait Allah dan mereka mengajar orang banyak.”
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
Tanggal 1 Juli 2019, YAPENDIK GPIB (Yayasan Pendidikan GPIB) genap berusia 38 tahun. Melalui program pendidikan dan bantuan bea-siswa YAPENDIK GPIB, kita bisa saling berbagi kasih dengan sahabat-sahabat kita di berbagai Pos PelKes GPIB yang tersebar di pelosok daerah. Melalui bantuan tersebut, banyak rekan-rekan kita yang mendapatkan kesempatan untuk bersekolah. Itu sebabnya, jika saat ini sobat Teruna dapat menerima pendidikan yang baik di sekolah-sekolah favorit, jangan sia-siakan dengan melakukan hal-hal yang tidak berkenan bagi Tuhan. Tuhan ingin kita mengisi waktu dan kesempatan yang diberikan-Nya dengan menjadi pelaku firman-Nya.
Sobat Teruna, bacaan kita hari ini menceritakan bagaimana perjuangan para Rasul untuk menyampaikan berita Injil. Rasul-rasul bukan hanya menyampaikan firman Tuhan bagi orang-orang tertentu, melainkan kepada banyak orang. Hal ini didasari oleh sebuah perintah Tuhan melalui malaikat-Nya, bahwa “firman hidup” yaitu kisah tentang Yesus Kristus Sang Juruselamat harus diperdengarkan bagi banyak orang tanpa terkecuali (ay. 20). Artinya, Tuhan ingin kita sebagai anak-anak-Nya senantiasa mengisi waktu hidup kita dengan menyampaikan firman Tuhan.
Sobat Taruna, firman Tuhan dapat disebarluaskan bukan hanya lewat kata-kata (khotbah), melainkan lewat perbuatan nyata sehari-hari. Ketika Tuhan masih memberikan kita waktu dan kesempatan di dunia ini, mari kita mengisinya dengan melakukan pekerjaan baik dan benar yang berkenan bagi Tuhan. Misalnya dengan menebarkan pesona cinta kasih yang saling memberi (jangan hanya “tebar-tebar pesona”, supaya si “dia”melirik kita). Hal ini kita lakukan, dengan harapan sama seperti para rasul yang berjuang agar semua orang dapat mengenal firman Tuhan. Maka dengan kata dan perbuatan kita, hendaknya semua orang dapat mengenal cinta kasih Kristus.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Ya Tuhan, mampukanlah aku untuk selalu menyebarkan firman-Mu baik dalam kata maupun perbuatan.