DAPATKAH ORANG BERTAHAN PADA KEADILAN ALLAH?

Amos 3 : 1-8
1 Dengarlah firman ini, yang diucapkan Tuhan tentang kamu, hai orang Israel, tentang segenap kaum yang telah Kutuntun keluar dari tanah Mesir, bunyinya: 2 “Hanya kamu yang Kukenal dari segala kaum di muka bumi, sebab itu Aku akan menghukum kamu karena segala kesalahanmu. 3 Berjalankah dua orang bersama-sama, jika mereka belum berjanji? 4 Mengaumkah seekor singa di hutan, apabila tidak mendapat mangsa? Bersuarakah singa muda dari sarangnya, jika belum menangkap apa-apa? 5 Jatuhkah seekor burung ke dalam perangkap di tanah, apabila tidak ada jerat terhadapnya?Membingkaskah perangkap dari tanah, jika tidak ditangkapnya sesuatu? 6 Adakah sangkakala ditiup di suatu kota, dan orang-orang tidak gemetar? Adakah terjadi malapetaka di suatu kota, dan Tuhan tidak melakukannya? 7 Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, para nabi. 8 Singa telah mengaum, siapakah yang tidak takut? Tuhan ALLAH telah berfirman, siapakah yang tidak bernubuat?”
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
Pengadilan adalah tempat di mana orang menyelesaikan sebuah perkara, baik itu perkara kecil maupun besar seperti korupsi, kasus pembunuhan dan lain sebagainya. Pertanyaannya bagaimana perasaan seseorang menghadapi sebuah pengadilan? Bagi yang tersakiti tentunya harapannya adalah dia mendapatkan keputusan yang seadil-adilnya. Sementara yang ditakutkan oleh yang menyakiti adalah keadilan itu tidak terjadi. Hal yang sangat ditakutkan oleh terdakwa adalah ketika vonis hukuman itu lebih besar dari yang dimohonkan oleh sang pembela. Kesimpulannya pengadilan di dunia menjadi tempat yang sangat ditakuti bagi pihak yang tersakiti maupun pihak terdakwa.
Bagaimanakah dengan pengadilan TUHAN? Kapan pengadilan TUHAN berlaku? Kita mengetahui semua bahwa TUHAN itu penuh dengan kasih dan penuh pengampunan. Hal itu kita ketahui dan kita kenal melalui firman-Nya. Dengan pernyataan yang demikian, pada akhirnya menganggap bahwa Tuhan itu tentu tidak akan menghukum terlalu berat atau bisa saja menganulir hukumannya (Lihat Kisah Yunus dengan kota Niniwe).
Sobat Teruna, Amos adalah seorang nabi yang sangat keras dalam menubuatkan tentang keadilan TUHAN. Amos berhadapan dengan umat Israel yang sudah tidak setia kepada Allah. Dosa laten yang ada di umat adalah sinkritisme (pencampuran ibadah Israel dengan penyembahan dewa). Karena itu bagi Amos umat pun diperingatkan bahwa TUHAN juga akan memberlakukan keadilan dan tidak pernah berkompromi dengan dosa atau kesalahan. Ketika TUHAN memberlakukan keadilan tidak ada satu manusia pun berupaya untuk lepas dari keadilan TUHAN. Firman Tuhan hari ini mengatakan “Hanya kamu yang Ku kenal dari segala kaum di muka bumi, sebab itu Aku akan menghukum kamu karena segala kesalahanmu” (band. Amos 5:2).
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Ya Tuhan, aku memohon kepada-Mu, berilah aku kesetiaan dan kejujuran dalam memberlakukan kehendak-Mu sehingga aku dijauhkan dari pengadilan-Mu.