BAGAIMANA SIKAP KITA ATAS PERBEDAAN?

Kisah Para Rasul 14 : 1-7
1 Di Ikonium pun kedua rasul itu masuk ke rumah ibadat orang Yahudi, lalu mengajar sedemikian rupa, sehingga sejumlah besar orang Yahudi dan orang Yunani menjadi percaya. 2 Tetapi orang-orang Yahudi, yang menolak pemberitaan mereka, memanaskan hati orang-orang yang tidak mengenal Allah dan membuat mereka gusar terhadap saudara-saudara itu. 3 Paulus dan Barnabas tinggal beberapa waktu lamanya di situ. Mereka mengajar dengan berani, karena mereka percaya kepada Tuhan. Dan Tuhan menguatkan berita tentang kasih karunia-Nya dengan mengaruniakan kepada mereka kuasa untuk mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat. 4 Tetapi orang banyak di kota itu terbelah menjadi dua: ada yang memihak kepada orang Yahudi, ada pula yang memihak kepada kedua rasul itu. 5 Maka mulailah orang-orang yang tidak mengenal Allah dan orang-orang Yahudi bersama-sama dengan pemimpin-pemimpin mereka menimbulkan suatu gerakan untuk menyiksa dan melempari kedua rasul itu dengan batu. 6 Setelah rasul-rasul itu mengetahuinya, menyingkirlah mereka ke kota-kota di Likaonia, yaitu Listra dan Derbe dan daerah sekitarnya. 7 Di situ mereka memberitakan Injil.
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
Sobat Teruna, apa yang terjadi jika kita berbeda pendapat dengan orangtua, kakak atau adik kita? Bisa jadi, semua berusaha untuk memberikan argumentasi dan mau menang sendiri. Sering kali akan berusaha mempertahankan pendapat. Kalau perlu sampai memohon bahkan mungkin akan ngambek jika permintaan kita tidak dituruti.
Dalam kehidupan, pasti akan selalu ada yang namanya “perbedaan”. Sekecil apapun perbedaan itu maka bisa membuat orang akan berusaha untuk mempertahankan apa yang diyakini atau dipercayainya. Ya, itulah kehidupan manusia. Di saat ini, di mana-mana sering karena perbedaan, terjadi hal-hal yang bisa membahayakan dan menggembirakan. Hal yang membahayakan seperti terjadi perkelahian yang bisa berujung pada pembunuhan, lalu karena perbedaan itu bisa juga membuat orang lain menjadi iri, cemburu dan lainnya. Contoh lain, orang berusaha menjatuhkan lawannya dengan menggunakan perbedaan dengan menghujat atau menghina. Hal yang menggembirakan adalah dengan perbedaan, kita bisa saling menguatkan dan juga mempersatukan, seperti membangun persekutuan dari latar belakang yang berbeda-beda, tapi bisa saling menguatkan.
Bagaimana sobat Teruna sebagai anak-anak yang percaya kepada Kristus? Jika tetap selalu memohon pertolongan Roh Kudus, maka sobat Teruna akan mengerti apakah perbedaan ini dapat menolong atau malah makin menjauhkan diri dengan Kristus. Mari jadikan perbedaan yang ada untuk saling memberi semangat agar tetap setia kepada Kristus Juruselamat.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Tolonglah aku untuk tidak takut dengan perbedaan yang ada, tetapi mampu tetap memuliakan nama-Mu, di tengah perbedaan yang ada.