top of page

KEKUATAN DALAM KESUKARAN


 

Ayub 11: 13-20

13 Jikalau engkau ini menyediakan hatimu,dan menadahkan tanganmu kepada-Nya; 14 jikalau engkau menjauhkan kejahatan dalam tanganmu,dan tidak membiarkan kecurangan ada dalam kemahmu, 15 maka sesungguhnya, engkau dapat mengangkat mukamu tanpa cela,dan engkau akan berdiri teguh dan tidak akan takut, 16 bahkan engkau akan melupakan kesusahanmu,hanya teringat kepadanya seperti kepada air yang telah mengalir lalu. 17 Kehidupanmu akan menjadi lebih cemerlang dari pada siang hari,kegelapan akan menjadi terang seperti pagi hari. 18 Engkau akan merasa aman, sebab ada harapan,dan sesudah memeriksa kiri kanan,engkau akan pergi tidur dengan tenteram; 19 engkau akan berbaring tidur dengan tidak diganggu,dan banyak orang akan mengambil muka kepadamu. 20 Tetapi mata orang fasik akan menjadi rabun,mereka tidak dapat melarikan diri lagi;yang masih diharapkan mereka hanyalah menghembuskan nafas.”

Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia

 

Menjalani Penderitaan atau masa sulit seringkali membuat orang yang mengalaminya merasa sedih dan bahkan putus asa. Tidak sedikit orang yang menyerah pada keadaan sulit itu, lalu kehilangan harapan untuk hidup. Namun apakah demikian juga kehidupan orang-orang yang mengenal dan percaya kepada Tuhan dalam Kristus Yesus?


Bacaan hari ini menjelaskan tentang kekuatan di tengah kesukaran. Ayub diajak oleh Zofar untuk merendahkan diri di hadapan Allah, mengarahkan pikiran dan hati kepada Tuhan. Zofar juga mengingatkan Ayub untuk merenungkan kembali perjalanan hidupnya. Jika dalam hidup yang dijalani, Ayub menjauhkan diri dari kejahatan dan tidak berlaku curang terhadap siapa pun juga, maka sesungguhnya Ayub tidak perlu berkecil hati dalam menghadapi penderitaan ini. Kehidupannya yang benar dan saleh membuat Ayub dapat mengangkat muka tanpa malu, berdiri tegak, dan tidak takut. Ayub akan menikmati kehidupan yang lebih diberkati dengan perasaan aman dan tenteram. Ini adalah kekuatan dalam kesukaran yang dapat digunakan oleh Ayub untuk terus menjalani hidupnya dengan penuh pengharapan.


Sobat Teruna, pribadi seperti apakah kita? Apakah kita adalah orang yang percaya dan berpengharapan di dalam kesukaran? Atau kita adalah pribadi yang lemah dan kehilangan harapan saat hidup menjadi sulit untuk dijalani? Kebenaran ini mengajak kita untuk memahami bahwa ada kekuatan dalam masa kesukaran jika kita merendahkan diri di hadapan Allah, lalu mengarahkan pikiran dan hati kita kepada-Nya. Jadi jangan mau menjadi pribadi yang dilemahkan oleh berbagai kesukaran. Percayalah, ketika kita selalu hidup benar di hadapan Allah, maka dalam masa kesukaran sekalipun, kita akan selalu dilindungi dan diberkati oleh-Nya.

 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :

Ajar aku hidup benar ya Tuhan. Dan ingatkan aku bahwa di dalam kesukaran, aku punya kekuatan yang bersumber dari Tuhan.

 

bottom of page