BIJAK MEMILIH

Galatia 5: 1-12
1 Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan. 2 Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak akan berguna bagimu. 3 Sekali lagi aku katakan kepada setiap orang yang menyunatkan dirinya, bahwa ia wajib melakukan seluruh hukum Taurat. 4 Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia. 5 Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan. 6 Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih. 7 Dahulu kamu berlomba dengan baik. Siapakah yang menghalang-halangi kamu, sehingga kamu tidak menuruti kebenaran lagi? 8 Ajakan untuk tidak menurutinya lagi bukan datang dari Dia, yang memanggil kamu. 9 Sedikit ragi sudah mengkhamirkan seluruh adonan. 10 Dalam Tuhan aku yakin tentang kamu, bahwa kamu tidak mempunyai pendirian lain dari pada pendirian ini. Tetapi barangsiapa yang mengacaukan kamu, ia akan menanggung hukumannya, siapa pun juga dia. 11 Dan lagi aku ini, saudara-saudara, jikalau aku masih memberitakan sunat, mengapakah aku masih dianiaya juga? Sebab kalau demikian, salib bukan batu sandungan lagi. 12 Baiklah mereka yang menghasut kamu itu mengebirikan saja dirinya!
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
Iko membaca pesan group dalam handphone-nya. Saat itu jam 6 sore dan Iko sedang menyelesaikan tugas dari sekolah. Teman-temannya sedang asyik membicarakan permainan online (daring) terbaru. Dalam hati kecilnya, Iko ingin sekali berhenti membaca pesan dan menyelesaikan tugasnya. Namun pembicaraan tersebut lebih menarik hatinya. Tak disangka Iko mengantuk dan memilih segera tidur sehingga tidak mengerjakan tugasnya. Akibatnya, Iko mendapatkan hukuman yaitu berupa penambahan tugas. Beban tugas Iko menjadi lebih berat. Iko pun menyesal atas kejadian ini.
Sobat Teruna, kejadian tersebut juga sering terjadi pada kita sehari-hari bukan? Kita terkadang memilih melakukan hal-hal yang tidak penting dan melupakan kewajiban daripada mengutamakan kewajiban kita sebagai siswa. Akibatnya, kita mendapatkan sangsi yang merugikan. Seandainya kita bijak memilih, bijak memutuskan mana yang penting dan mana yang tidak penting, maka kita tidak perlu mengalami hal-hal yang menyulitkan diri sendiri, bukan? Kita belajar memikirkan akibat dari setiap keputusan yang diambil karena dibalik setiap keputusan akan selalu ada akibat, baik yang sifatnya merugikan maupun justru menguntungkan. Marilah menjadi anak yang semakin bijaksana.
Tuhan menginginkan kita menjadi pribadi yang bijak. Bijak dalam memilih prioritas, bijak memilih kegiatan dan bijak memilih teman. Menjadi bijak dan taat berarti melakukan yang terbaik karena itu yang menyenangkan hati Tuhan.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Tuhan yang baik, tuntunlah aku dengan hikmat-MU agar lebih bijak memilih dan taat melakukan yang terbaik bagi kemuliaan nama-MU.