CINTA NEGARA DENGAN MEWUJUDKAN TELADAN HIDUP

1 Petrus 2: 11-17
11 Saudara-saudaraku yang kekasih, aku menasihati kamu, supaya sebagai pendatang dan perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa. 12 Milikilah cara hidup yang baik di tengah-tengah bangsa-bangsa bukan Yahudi, supaya apabila mereka memfitnah kamu sebagai orang durjana, mereka dapat melihatnya dari perbuatan-perbuatanmu yang baik dan memuliakan Allah pada hari Ia melawat mereka. 13 Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi, 14 maupun kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati orang-orang yang berbuat baik. 15 Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh. 16 Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah. 17 Hormatilah semua orang, kasihilah saudara-saudaramu, takutlah akan Allah, hormatilah raja!
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
Setiap hari sebelum pelajaran dimulai, para siswa-siswi menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Setiap siswa diwajibkan berdiri dan bernyanyi dengan penuh hikmat. Namun di pagi ini ada yang sedikit berbeda. Ryan tidak memakai atribut seragam yang diwajibkan yaitu dasi dan topi. Tidak hanya itu, dia juga tidak bernyanyi dengan hikmat. Kakinya bergerak-gerak dan badannya seolah – olah menari. Melihat hal itu, pak Guru memberikan teguran keras dengan meminta Ryan untuk membeli dasi dan topi di Tata Usaha Sekolah serta mengulang menyanyikan lagu kebangsaan.
Sobat Teruna, tindakan Ryan patut mendapat teguran. Mengapa? Karena apa yang ia lakukan tidak mencerminkan rasa cinta dan hormat kepada negara. Negara yang didapat dari hasil perjuangan para pahlawan dan pejuang sampai titik darah penghabisan. Pengorbanan para pejuang dalam merebut kemerdekaan sehingga kita bisa menghirup udara kebebasan, haruslah kita balas dengan pernghormatan setinggi-tingginya. Menyanyikan lagu kebangsaan dengan penuh hormat dan hikmat adalah salah satu cara menghormati negara. Seandainya Ryan memahami bahwa menghormati itu penting (ayat 17), maka hal tersebut tidak perlu terjadi.
Sobat Teruna, sejak remaja kita perlu menunjukkan tanggung jawab kita sebagai warga negara yang menghormati pemerintah. Pemerintah harus kita pahami sebagai wakil Allah di dunia. Tetapi disadari bahwa tugas pemerintah bukan hal yang mudah, karena itu dibutuhkan dukungan dari seluruh warga negara termasuk kita dengan selalu mendoakan dan menghormati mereka. Sikap hidup yang menghormati pemerintah, harus dimulai dari perilaku yang selalu menghormati sesama.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Bapa Sorgawi, aku bersyukur karena Engkau telah mengingatkanku untuk memahami pentingnya menghormati sesama. Kiranya Roh Kudus boleh selalu membimbingku.