ANAK TUHAN NIH, “BUKAN KALENG-KALENG”

Galatia 4: 1-6
1 Yang dimaksud ialah: selama seorang ahli waris belum akil balig, sedikit pun ia tidak berbeda dengan seorang hamba, sungguhpun ia adalah tuan dari segala sesuatu; 2 tetapi ia berada di bawah perwalian dan pengawasan sampai pada saat yang telah ditentukan oleh bapanya. 3 Demikian pula kita: selama kita belum akil balig, kita takluk juga kepada roh-roh dunia. 4 Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. 5 Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. 6 Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: “ya Abba, ya Bapa!”
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
Mungkin kita pernah mendengar ungkapan “Mail nih, bukan kaleng-kaleng!” Sebuah ungkapan yang sering dilontarkan oleh tokoh komedian Youtuber berlogat batak yang bernama Mail di dalam film-film pendeknya. Ia selalu bertingkah aneh, sok jago, namun kocak. Tidak jarang akhirnya ia tertimpa sial akibat kelakuannya sendiri. Ungkapan “bukan kaleng-kaleng” menjadi daya tarik tersendiri, sehingga tidak jarang digunakan juga oleh anak-anak kecil yang pernah atau sering menonton channel Youtube-nya. Menurut beberapa sumber yang diperoleh dari penelusuran di internet, arti ungkapan “bukan kaleng-kaleng” ternyata merujuk kepada suatu hal yang tidak mudah rusak atau bukan “abal-abal.” Dapat juga dikaitkan dengan berbagai hal yang bagus, baik dan berkualitas tinggi.
Hal penting di dalam perikop yang kita baca saat ini adalah ketika Paulus memberikan pembedaan tegas antara orang yang telah menjadi anak Allah dan yang belum. Pembedaan ini dengan ditunjukkan oleh bagaimana seseorang dengan imannya menerima penebusan Tuhan Yesus atas belenggu hukum Taurat. Keimanan inilah yang menjadi syarat utama menjadi anak Allah dan dapat berseru kepada-Nya dengan seruan “ya Abba, ya Bapa!” Di dalam status sebagai anak Allah itulah seseorang diubahkan menjadi pribadi yang memilki keistimewaan dari Allah sendiri. Bukan lagi manusia dunia biasa, melainkan ahli waris kerajaan sorga.
Status sebagai anak Allah adalah status yang istimewa bagi seseorang. Artinya memiliki kondisi yang tidak sama dengan manusia dunia biasa, karena telah mengalami efek dari penebusan dosa oleh Tuhan Yesus. Karena itu, sobat Teruna harus menghayati makna penebusan yang merupakan anugerah terbaik di dalam kehidupan. Caranya adalah dengan setia melakukan segala hal yang dikehendaki dan diteladankan oleh Tuhan Yesus.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Ajarilah aku ya Tuhan Yesus, untuk selalu mau berproses dengan Engkau, agar aku diubahkan menjadi anak yang berkenan kepada-Mu dan sesama.