NYATAKANLAH KEPEDULIANMU!

Nehemia 1 : 1-7
1 Nehemia bin Hakhalya. Pada bulan Kislew tahun kedua puluh, ketika aku ada di puri Susan, 2 datanglah Hanani, salah seorang dari saudara-saudaraku dengan beberapa orang dari Yehuda. Aku menanyakan mereka tentang orang-orang Yahudi yang terluput, yang terhindar dari penawanan dan tentang Yerusalem. 3 Kata mereka kepadaku: “Orang-orang yang masih tinggal di daerah sana, yang terhindar dari penawanan, ada dalam kesukaran besar dan dalam keadaan tercela. Tembok Yerusalem telah terbongkar dan pintu-pintu gerbangnya telah terbakar.” 4 Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit, 5 kataku: “Ya, Tuhan, Allah semesta langit, Allah yang maha besar dan dahsyat, yang berpegang pada perjanjian dan kasih setia-Nya terhadap orang yang kasih kepada-Nya dan tetap mengikuti perintah-perintah-Nya, 6 berilah telinga-Mu dan bukalah mata-Mu dan dengarkanlah doa hamba-Mu yang sekarang kupanjatkan ke hadirat-Mu siang dan malam bagi orang Israel, hamba-hamba-Mu itu, dengan mengaku segala dosa yang kami orang Israel telah lakukan terhadap-Mu. Juga aku dan kaum keluargaku telah berbuat dosa. 7 Kami telah sangat bersalah terhadap-Mu dan tidak mengikuti perintah-perintah, ketetapan-ketetapan dan peraturan-peraturan yang telah Kauperintahkan kepada Musa, hamba-Mu itu.
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
Saat IHMPT, seorang teruna bertanya pada kakak layannya: “Kak, apa sih doa syafaat itu?” Kakak layan tersebut menjelaskan bahwa doa syafaat adalah saat kita bersama-sama berdoa tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi berdoa untuk orang lain dan lingkungan kita. Doa syafaat adalah saat kita dengan kerendahan hati bersedia untuk peduli dan turut merasakan berbagai persoalan yang ada di sekitar kita, lalu menyampaikannya kepada Tuhan.
Sobat Teruna, berdoa juga merupakan salah satu tindakan kepedulian Nehemia kepada bangsa dan negaranya. Nehemia adalah satu dari orang-orang Yehuda yang ditawan oleh raja Persia. Dalam penawanan itu, Nehemia bekerja sebagai seorang juru minuman Raja Artahsasta. Ia tinggal di puri Susan dengan segala kenyamanannya. Nehemia terpisah dari kaum keluarganya yang mengalami kesukaran besar dan tinggal di kota Yerusalem yang telah mengalami kehancuran. Mengetahui keadaan bangsa dan negaranya itu, Nehemia bersedih. Ia menangis dan sangat berduka cita atas penderitaan bangsanya. Akan tetapi, Nehemia tidak tinggal diam. Walaupun tidak dapat segera pergi mengunjungi bangsanya, namun ia datang dan berseru kepada Tuhan memohon pertolongan, pengampunan, serta pembebasan bagi bangsanya.
Sobat Teruna, Nehemia memberi teladan kepedulian terhadap penderitaan bangsa dan negaranya dengan cara menaikkan doa dan permohonan kepada Tuhan. Sudah saatnya kita pun mengasah kepedulian kita terhadap persoalan bangsa dan negara kita. Salah satu cara mengasah kepedulian adalah dengan memberi waktu berdoa untuk sekitar kita, baik untuk orang tua, saudara, teman, mereka yang menderita dan berduka cita, mereka yang sakit, mengalami persoalan, hidup dalam kesendirian, berkebutuhan khusus, maupun untuk bangsa dan negara. Nyatakanlah kepedulian kita dengan tekun berdoa untuk sekitar.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Tuhan, biarlah kepedulianku semakin nyata melalui setiap doa-doa yang kunaikan kepada-Mu untuk orang-orang di sekitarku, mereka yang menderita, serta untuk bangsa dan negara ini.