top of page

LIBATKANLAH TUHAN!


 

Nehemia 2 : 1-10

1 Pada bulan Nisan tahun kedua puluh pemerintahan raja Artahsasta, ketika menjadi tugasku untuk menyediakan anggur, aku mengangkat anggur dan menyampaikannya kepada raja. Karena aku kelihatan sedih, yang memang belum pernah terjadi di hadapan raja, 2 bertanyalah ia kepadaku: “Mengapa mukamu muram, walaupun engkau tidak sakit? Engkau tentu sedih hati.” Lalu aku menjadi sangat takut. 3 Jawabku kepada raja: “Hiduplah raja untuk selamanya! Bagaimana mukaku tidak akan muram, kalau kota, tempat pekuburan nenek moyangku, telah menjadi reruntuhan dan pintu-pintu gerbangnya habis dimakan api?” 4 Lalu kata raja kepadaku: “Jadi, apa yang kauinginkan?” Maka aku berdoa kepada Allah semesta langit, 5 kemudian jawabku kepada raja: “Jika raja menganggap baik dan berkenan kepada hambamu ini, utuslah aku ke Yehuda, ke kota pekuburan nenek moyangku, supaya aku membangunnya kembali.” 6 Lalu bertanyalah raja kepadaku, sedang permaisuri duduk di sampingnya: “Berapa lama engkau dalam perjalanan, dan bilakah engkau kembali?” Dan raja berkenan mengutus aku, sesudah aku menyebut suatu jangka waktu kepadanya. 7 Berkatalah aku kepada raja: “Jika raja menganggap baik, berikanlah aku surat-surat bagi bupati-bupati di daerah seberang sungai Efrat, supaya mereka memperbolehkan aku lalu sampai aku tiba di Yehuda. 8 Pula sepucuk surat bagi Asaf, pengawas taman raja, supaya dia memberikan aku kayu untuk memasang balok-balok pada pintu-pintu gerbang di benteng Bait Suci, untuk tembok kota dan untuk rumah yang akan kudiami.” Dan raja mengabulkan permintaanku itu, karena tangan Allahku yang murah melindungi aku. 9 Maka datanglah aku kepada bupati-bupati di daerah seberang sungai Efrat dan menyerahkan kepada mereka surat-surat raja. Dan raja menyuruh panglima-panglima perang dan orang-orang berkuda menyertai aku. 10 Ketika Sanbalat, orang Horon, dan Tobia, orang Amon, pelayan itu, mendengar hal itu, mereka sangat kesal karena ada orang yang datang mengusahakan kesejahteraan orang Israel.

Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia

 

Jika akan berlibur ke suatu tempat yang tidak pernah dikunjungi sebelumnya, tentunya kita perlu bertanya kepada orang-orang yang memiliki pengalaman agar mendapat petunjuk dan informasi yang tepat. Jika tidak mencari informasi dengan tepat, resikonya kita akan tersesat. Seperti ungkapan yang sudah sering kita dengar, “malu bertanya, sesat di jalan!” Suatu ungkapan yang sangat tepat kita sampaikan kepada mereka yang tersesat akibat merasa malu untuk bertanya, gengsi, sok tahu, atau sok paham. Sikap tersebut tentu merugikan diri sendiri.


Sobat Teruna, Nehemia saat itu sedang bersedih hati sebab bangsanya ada dalam kesukaran besar. Raja Artahsasta melihat muka Nehemia muram, sehingga Raja menanyakan apa yang Nehemia inginkan (ay.4). Walaupun mendapat kesempatan untuk menyampaikan segala kehendaknya, Nehemia tidak melakukannya dengan terburu-buru. Nehemia terlebih dahulu berdoa dan bertanya kepada Tuhan, Allah semesta langit. Nehemia menyadari bahwa ia membutuhkan petunjuk dan arahan dari Tuhan agar segala pendapatnya sesuai dengan kehendak Tuhan dan dapat diterima dengan baik oleh Raja. Nehemia menyadari bahwa tanpa tuntunan Tuhan maka keputusannya dapat saja menyesatkannya. Tetapi, Nehemia melibatkan Tuhan dalam setiap keputusan dan tindakannya.


Sobat teruna, sudahkah kita melibatkan Tuhan dalam setiap keputusan kita? Sekolah atau universitas apa yang akan kita pilih? Apa cita-cita dan rencana kita untuk berkarya di negeri ini? Tak perlu malu dan gengsi untuk melibatkan Tuhan, karena Dia tahu apa yang akan terjadi di hari esok. Jadi mulai hari ini, doakan dan tanyakan pada Tuhan setiap rencana dalam hidup kita agar tidak tersesat. Lakukanlah itu dengan tekun dan percayalah, Tuhan pasti memberikan petunjuk dan jawaban yang terbaik untuk kita. (MML)

 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :

Tuhan, aku bersedia selalu melibatkan-Mu dalam setiap rencana dalam kehidupanku.

 

bottom of page