SETIA PADA AJARAN TUHAN YESUS

1 Timotius 1 : 3 - 10
3 Ketika aku hendak meneruskan perjalananku ke wilayah Makedonia, aku telah mendesak engkau supaya engkau tinggal di Efesus dan menasihatkan orang-orang tertentu, agar mereka jangan mengajarkan ajaran lain 4 ataupun sibuk dengan dongeng dan silsilah yang tiada putus-putusnya, yang hanya menghasilkan persoalan belaka, dan bukan tertib hidup keselamatan yang diberikan Allah dalam iman. 5 Tujuan nasihat itu ialah kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas. 6 Tetapi ada orang yang tidak sampai pada tujuan itu dan yang sesat dalam omongan yang sia-sia. 7 Mereka itu hendak menjadi pengajar hukum Taurat tanpa mengerti perkataan mereka sendiri dan pokok-pokok yang secara mutlak mereka kemukakan. 8 Kita tahu bahwa hukum Taurat itu baik kalau tepat digunakan, 9 yakni dengan keinsafan bahwa hukum Taurat itu bukanlah bagi orang yang benar, melainkan bagi orang durhaka dan orang lalim, bagi orang fasik dan orang berdosa, bagi orang duniawi dan yang tak beragama, bagi pembunuh bapa dan pembunuh ibu, bagi pembunuh pada umumnya, 10 bagi orang cabul dan pemburit, bagi penculik, bagi pendusta, bagi orang makan sumpah dan seterusnya segala sesuatu yang bertentangan dengan ajaran sehat.
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
Sobat Teruna, mengajarkan hal yang baik dan benar tidak selalu menjadi tugas orangtua kepada anak, guru kepada murid, generasi tua kepada generasi muda. Setiap orang dipanggil untuk mengajarkan kebaikan dan kebenaran kepada sesama. Tujuannya agar mereka yang mendapatkan pengajaran itu, jika jalan hidupnya tidak benar bisa menjadi benar. Jika sudah baik, bisa menjadi lebih baik lagi.
Rasul Paulus telah mendengar adanya penyimpangan dalam hal iman kristiani di Jemaat Efesus. Karenanya dia mendesak Timotius, anak rohaninya untuk tinggal di Efesus. Tujuannya agar Timotius menasihati dengan tegas beberapa orang yang telah membawa pengajaran yang menyesatkan warga jemaat. Para penyesat itu mengajarkan suatu paham baru yang mencampurkan ajaran agama Yahudi dengan Gnostisisme, yaitu paham yang meyakini bahwa manusia mampu menentukan kebenaran tertinggi dengan pengetahuannya.
Tidak mudah bagi Timotius hadir di tengah-tengah para penatua yang ada di jemaat itu. Dia harus menguatkan iman jemaat. Ia juga harus memikirkan cara yang tepat untuk menghadapi pengajar-pengajar palsu itu. Dibutuhkan keberanian, kesungguhan, serta keyakinan diri dan iman yang teguh dari seorang muda seperti Timotius, agar dia berhasil melaksanakan tugas ini.
Sobat Teruna, kita juga bisa berperan sebagai Timotius-timotius zaman sekarang yang mengajarkan tentang kebenaran Injil dan Hukum Taurat kepada orang lain di tengah pengajar-pengajar palsu yang ada. Usia muda jangan dijadikan sebagai penghalang untuk mengajarkan kebenaran Firman Tuhan. Milikilah keyakinan diri dan keberanian. Jangan takut atau ragu dan gentar untuk memberitakan sebuah kebenarandari Allah. Milikilah iman yang teguh di dalam Tuhan Yesus, supaya kita dapat mengalahkan penyesat-penyesat yang ada di zaman ini. Tuhan beserta kita!
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini menjadi berkat dalam kehidupan Sobat Teruna :
Tuhan Yesus tolonglah diriku memiliki keberanian mengajarkan Injil-Mu kepada semua orang tanpa rasa takut dan gentar. Bimbinglah aku tetap hidup dan berjalan di jalan-Mu.