top of page

PENYESALAN YANG SEMU


 

Matius 27 : 3 - 5

3 Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. Lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua, 4 dan berkata, "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Tetapi jawab mereka, "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!" 5 Ia pun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.

Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia

 

Sobat Teruna, ada ungkapan yang mengatakan: “nasi sudah menjadi bubur, sesal kemudian tiada guna”. Ini adalah ungkapan yang dikenakan kepada orang yang sudah terlambat menyadari bahwa perbuatannya ternyata salah. Memang yang namanya penyesalan, selalu ada di belakang. Yang di depan adalah perbuatan yang sudah dilakukannya. Banyak orang tanpa pikir panjang atau pertimbangan yang benar, melakukan segala sesuatu dengan semaunya, yang penting dirinya puas dan mendapat keuntungan. Akhirnya setelah semuanya terjadi baru menyadari bahwa yang dibuatnya itu adalah kesalahan besar.


Yudas salah seorang murid Yesus mengalami hal itu. Demi mendapatkan uang 30 keping perak, dia tega mengkhianati Tuhan Yesus, Gurunya, dengan menyerahkan-Nya kepada para imam dan tua-tua Yahudi. Namun setelah melihat Yesus dijatuhi hukuman mati, dia menyesal telah menjual orang yang tidak bersalah demi keserakahannya. Lalu ia datang kepada imam-imam kepala untuk mengembalikan uang itu, tetapi mereka tidak mau tahu. Mereka sudah mendapatkan Yesus. Selebihnya bukan urusan mereka lagi. Penyesalan Yudas kemudian mengarah kepada keputusasaan. Hidupnya berakhir dengan cara mengenaskan yaitu gantung diri.


Sobat Teruna, berhati-hatilah dengan segala kenikmatan dunia ini yang semakin hari semakin kuat hendak memengaruhi hidup kita. Segala macam cara dilakukan orang untuk bisa meraih ambisinya. Tidak heran kalau banyak remaja terjerumus kasus pencurian bahkan perampokan (begal) hanya untuk memuaskan keinginan mereka. Apapun bentuk kejahatan, pasti ada akibat yang menyakitkan. Daripada menyesal kemudian tiada guna, lebih baik hindari diri dari godaan-godaan dunia ini yang menjerumuskan kita ke dalam dosa. Berdoalah selalu dan mintalah Roh Kudus untuk menuntun hidup kita agar selalu dilindungi dari hal-hal yang menyesatkan.

 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :

Tuhan Yesus, tolong ajarlah aku untuk hidup sesuai dengan kebenaran Firman-Mu, agar senantiasa memuliakan nama-Mu.

 

bottom of page