CARILAH JALAN KELUAR BERSAMA TUHAN

Rut 2 : 1 - 14
1 Naomi itu mempunyai seorang sanak dari pihak suaminya, seorang yang kaya raya dari kaum Elimelekh, namanya Boas. 2 Maka Rut, perempuan Moab itu, berkata kepada Naomi: "Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku." Dan sahut Naomi kepadanya: "Pergilah, anakku." 3 Pergilah ia, lalu sampai di ladang dan memungut jelai di belakang penyabit-penyabit; kebetulan ia berada di tanah milik Boas, yang berasal dari kaum Elimelekh. 4 Lalu datanglah Boas dari Betlehem. Ia berkata kepada penyabit-penyabit itu: "TUHAN kiranya menyertai kamu." Jawab mereka kepadanya: "TUHAN kiranya memberkati tuan!" 5 Lalu kata Boas kepada bujangnya yang mengawasi penyabit-penyabit itu: "Dari manakah perempuan ini?" 6 Bujang yang mengawasi penyabit-penyabit itu menjawab: "Dia adalah seorang perempuan Moab, dia pulang bersama-sama dengan Naomi dari daerah Moab. 7 Tadi ia berkata: Izinkanlah kiranya aku memungut dan mengumpulkan jelai dari antara berkas-berkas jelai ini di belakang penyabit-penyabit. Begitulah ia datang dan terus sibuk dari pagi sampai sekarang dan seketikapun ia tidak berhenti." 8 Sesudah itu berkatalah Boas kepada Rut: "Dengarlah dahulu, anakku! Tidak usah engkau pergi memungut jelai ke ladang lain dan tidak usah juga engkau pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat pengerja-pengerja perempuan. 9 Lihat saja ke ladang yang sedang disabit orang itu. Ikutilah perempuan-perempuan itu dari belakang. Sebab aku telah memesankan kepada pengerja-pengerja lelaki jangan mengganggu engkau. Jika engkau haus, pergilah ke tempayan-tempayan dan minumlah air yang dicedok oleh pengerja-pengerja itu." 10 Lalu sujudlah Rut menyembah dengan mukanya sampai ke tanah dan berkata kepadanya: "Mengapakah aku mendapat belas kasihan dari padamu, sehingga tuan memperhatikan aku, padahal aku ini seorang asing?" 11 Boas menjawab: "Telah dikabarkan orang kepadaku dengan lengkap segala sesuatu yang engkau lakukan kepada mertuamu sesudah suamimu mati, dan bagaimana engkau meninggalkan ibu bapamu dan tanah kelahiranmu serta pergi kepada suatu bangsa yang dahulu tidak engkau kenal. 12 TUHAN kiranya membalas perbuatanmu itu, dan kepadamu kiranya dikaruniakan upahmu sepenuhnya oleh TUHAN, Allah Israel, yang di bawah sayap-Nya engkau datang berlindung." 13 Kemudian berkatalah Rut: "Memang aku mendapat belas kasihan dari padamu, ya tuanku, sebab tuan telah menghiburkan aku dan telah menenangkan hati hambamu ini, walaupun aku tidak sama seperti salah seorang hamba-hambamu perempuan." 14 Ketika sudah waktu makan, berkatalah Boas kepadanya: "Datanglah ke mari, makanlah roti ini dan celupkanlah suapmu ke dalam cuka ini." Lalu duduklah ia di sisi penyabit-penyabit itu, dan Boas mengunjukkan bertih gandum kepadanya; makanlah Rut sampai kenyang, bahkan ada sisanya.
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
Tahukah sobat Teruna, jika seekor lebah terjatuh dalam gelas yang bekas dipakai untuk minum kopi atau teh manis, maka itu bisa menjadi perangkap mematikan buat lebah? Mengapa? Sebab lebah akan sibuk berputar ke sekeliling gelas untuk mencari jalan keluar sampai akhirnya kehabisan tenaga dan menemui ajalnya. Padahal, gelas terbuka lebar bagian atasnya, tetapi lebah tenyata tidak mampu melihat ada jalan keluar yang terbuka untuk menolong dirinya keluar dari gelas itu.
Sobat Teruna, dalam kehidupan ini ketika menghadapi kesulitan atau tantangan, kita perlu mencari jalan untuk keluar dari kesulitan dan tantangan tersebut. Kisah hidup Rut dapat menjadi inspirasi kita. Rut, dalam kehidupannya banyak menghadapi kesulitan dan tantangan. Ketika ditinggal mati suaminya, ia memutuskan untuk ikut mertuanya kembali ke Betlehem. Di sana kehidupannya tidak gampang, sebab ia berada di negeri yang memandang sebelah mata terhadap orang asing. Dia juga seorang janda yang tidak memiliki pelindung, tidak memiliki penghasilan dan hidupnya sewaktu-waktu bisa terancam. Namun Rut melihat peluang dari hukum Israel yang mengijinkan seorang janda untuk mengambil jelai dari ladang orang lain. Ia memakai kesempatan itu untuk keluar dari masalah yang membelitnya. Ia tidak berpangku tangan atau meratapi nasibnya. Ia mencari jalan agar tetap makan. Ia berjuang untuk kehidupan yang lebih layak bersama mertuanya, Naomi.
Sobat Teruna, terkadang kita melakukan hal yang sama seperti lebah, bingung mencari jalan keluar ketika menemukan permasalahan atau kesulitan. Padahal ada loh jalan keluar jika kita mau berusaha mencarinya, terutama bersama dengan Tuhan. Jadi, jika ada masalah, selalu cari solusinya dengan tidak lupa mengandalkan Tuhan, ya sobat.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
Tuhan, tolong ajarkan aku untuk mengandalkan Engkau, sehingga dapat menemukan jalan keluar dari setiap permasalahan.