top of page

MERENDAHKAN HATI DAN MELAYANI


 

Markus 9 : 33 - 37

33 Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Kapernaum. Ketika Yesus sudah di rumah, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya, "Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?" 34 Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi mereka bertengkar tentang siapa yang terbesar di antara mereka. 35 Lalu Yesus duduk dan memanggil kedua belas murid itu. Kata-Nya kepada mereka, "Jika seseorang ingin menjadi yang pertama, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya." 36 Lalu Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka, kemudian Ia memeluk anak itu dan berkata kepada mereka, 37 "Siapa saja yang menyambut seorang anak seperti ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku. Siapa saja yang menyambut Aku, bukan Aku yang disambutnya, tetapi Dia yang mengutus Aku."

Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia

 

Sobat Teruna, siapa di antara kita yang tidak ingin dihormati, mendapat kekuasaan, kemampuan dan hak untuk memerintah dan disegani oleh banyak orang? Itu normal dan wajar. Kebanyakan orang justru merasa perlu berebut untuk mendapatkan posisi penting sebagai yang berkuasa dan disegani. Karena ”tradisi” masyarakat dunia yang kebanyakan seperti demikian itulah, yang membuat seringnya Yesus menegaskan pentingnya kerendahan hati dalam melayani.


Ketika Yesus tahu bahwa para murid-Nya juga mempermasalahkan posisi (ay. 33), Dia mengeritik mereka. Yang dimiliki para murid adalah konsep duniawi sehingga Ke-Mesias-an Yesus juga dipahami secara duniawi. Jadi mereka merasa perlu berebut untuk mendapatkan posisi yang penting di samping Yesus. Yesus berkata, "Jika seseorang ingin menjadi yang terdahulu, hendaklah ia menjadi yang terakhir dari semuanya dan pelayan dari semuanya"(ay. 35). Yesus mengambil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah. Seorang anak (yang juga masih jernih, polos, dan baik) dijadikan contoh untuk menjelaskan arti ungkapan: menjadi yang terakhir dan pelayan dari semuanya. Ia sama sekali tidak mempunyai pengaruh dan jarang diperhatikan. Ia dipandang tidak dapat memberikan kontribusi bagi kesuksesan seseorang. Bagian hak-nya sering diberikan terakhir, bahkan tidak jarang diabaikan.


Sikap Yesus terhadap anak-anak mengingatkan kita akan perhatian-Nya yang serupa kepada para pendosa, pemungut cukai, dsb. Kerajaan Allah dikaruniakan kepada orang-orang percaya dan mereka yang diabaikan, ditindas dan tidak ada yang membela. Di sini Yesus juga menegaskan adanya kesamaan antara anak kecil dengan diri-Nya. Menyambut seorang anak kecil berarti siap menyambut dan melayani siapa saja yang membutuhkan pertolongan. Mari melayani Tuhan dengan tulus melalui talenta yang kita miliki untuk kemuliaan-Nya.

 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :

Tuhan Allah tolong ajarlah aku untuk mau merendahkan hati dalam melayani orang disekeliling dengan tulus seperti bagi-Mu.

 

bottom of page