top of page

TUHAN TIDAK PERNAH DIAM TERHADAP KEJAHATAN


 

Yesaya 13 : 6 - 8

6 Merataplah, sebab hari Tuhan sudah dekat, datangnya sebagai pemusnahan dari Yang Mahakuasa. 7 Sebab itu semua tangan akan menjadi lemah lesu, setiap hati manusia akan menjadi tawar, 8 dan mereka akan terkejut. Sakit mulas dan sakit beranak akan menyerang mereka, mereka akan menggeliat kesakitan seperti perempuan yang melahirkan. Mereka akan berpandang-pandangan dengan tercengang-cengang, muka mereka seperti orang yang demam.

Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia

 

Sepulang kebaktian, seorang anak ditanya oleh ibunya, "Nak, menurutmu Tuhan itu seperti apa?" Dengan polosnya sang anak menjawab: "Tuhan itu seperti superhero yang selalu siap membasmi segala pelaku kejahatan di muka bumi ini." Mungkin kita juga pernah berpikir seperti itu. Kita ingin Tuhan segera membasmi pelaku kejahatan yang ada di dunia ini.


Sobat Teruna, Nabi Yesaya juga pernah hidup di tengah bangsa Babel dan selalu menyaksikan tindak kejahatan. Seperti dalam renungan kita kemarin, orang-orang Babel memandang sebelah mata terhadap peran Allah di tengah kehidupan umat Israel di negeri Babel. Kehadiran Yesaya di tengah bangsa itu untuk menunjukkan bahwa Tuhan tidak pernah diam terhadap kejahatan. Yesaya tidak tampil dengan amarah dan mengutuki pelaku kejahatan yang ada disekitarnya. Namun demikian, dalam kenyataannya, hari Tuhan merupakan saat yang menakutkan bagi setiap pelaku kejahatan. Yesaya tidak memakai hal itu untuk menakut-nakuti mereka. Ia memilih menyerahkan diri kepada Tuhan dan memohon diperlengkapi dengan berbagai ucapan ilahi untuk menyampaikan peringatan tanpa harus menghakimi.


Sobat Teruna, kita hidup di tengah dunia yang penuh berbagai tindak kejahatan dengan beragam motif. Sesungguhnya Tuhan tidak sedang diam terhadap semua bentuk kejahatan yang ada. Tuhan justru begitu giat mencari “Yesaya-Yesaya” masa kini yang mau dipakai sebagai penyampai firman kebenaran di tengah ketidakbenaran yang ada. Dengan tanpa kekerasan dan ujaran kebencian terhadap para pelaku kejahatan, maka setiap kita akan siap menghadirkan damai sejahtera dari Tuhan. Marimengalahkan kuasa kejahatan lewat tutur kata, tingkah laku dan perbuatan baik kita setiap hari. Seperti ada tertulis "Kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan" ( Roma 12:21).

 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :

Tuhan, mohon penuhilah hidupku dengan damai sejahtera-Mu walau aku hidup di tengah berbagai kejahatan dunia ini. Biarlah oleh kehadiranku, kejahatan menjadi kebaikan.

 

bottom of page