BERSUKACITALAH!

Mazmur 89 : 47 - 53
47 Berapa lama lagi, ya Tuhan, Engkau bersembunyi terus-menerus, berkobar-kobar murka-Mu laksana api? 48 Ingatlah apa umur hidup itu, betapa sia-sia Kau ciptakan semua anak manusia! 49 Siapakah orang yang hidup dan yang tidak mengalami kematian, yang dapat meluputkan nyawanya dari kuasa dunia orang mati? Sela 50 Di manakah kasih setia-Mu yang mula-mula, ya Tuhan,yang telah Kau janjikan dengan sumpah kepada Daud demi kesetiaan-Mu? 51 Ingatlah cela hamba-Mu, ya Tuhan, bahwa dalam dadaku aku menanggung penghinaan segala bangsa, 52 yang dilontarkan oleh musuh-musuh-Mu, ya Tuhan, yang dilontarkan mencela jejak langkah orang yang Kauurapi. 53 Terpujilah Tuhan untuk selama-lamanya! Amin, ya amin.
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
Sehari menjelang Natal pastinya kita sangat merindukan untuk segera mengingat dan merayakannya dengan penuh sukacita, baik bersama keluarga maupun warga jemaat serta teman-teman. Merayakan Hari Natal sangat berkaitan erat dengan iman percaya kita kepada Tuhan Yesus. Sesungguhnya Juruselamat telah datang bagi yang percaya, karena itu kita menyambut Natal dengan penuh harapan dan sukacita. Walaupun kita dirundung kesusahan serta kesulitan hidup, iman kepada Sang Juruselamat yaitu Tuhan Yesus tetap kokoh teguh, tidak terusik dan terganggu oleh kesusahan.
Sobat Teruna, sang pemazmur dalam doanya mengadu kepada Tuhan Allahnya ketika dia mengalami berbagai kesusahan dalam pergumulan hidup. Pemazmur adalah seorang yang hidup dekat dengan Tuhan. Namun demikian, dia tetap menghadapi tantangan kehidupan yang berat, seolah menghadapi murka Tuhan. Dia berseru kepada Tuhan, memohon belas kasih-Nya. Pemazmur yakin Tuhan pasti menolongnya. Oleh karena itu, di akhir doanya dia memuji Tuhan.
Sobat Teruna,meskipun kita telah diselamatkan dalam kasih Tuhan Yesus bukan berarti kita bebas dari pergumulan. Terkadang di waktu sulit dan terjepit ada perasaan seakan-akan Tuhan telah meninggalkan atau seolah-olah melupakan kita. Padahal tantangan hidup dapat menjadi cara untuk membuktikan apakah kita masih tetap setia dan taat pada Tuhan dikala mengalami kesusahan. Karena itu, ketika menemui kesulitan, marilah kita tetap setia bertekun dalam doa. Berserulah memohon pertolongan dan pengasihan dari Tuhan Yesus. Dalam keyakinan demikian, Tuhan Yesus pasti menolong kita. Janganlah oleh kesusahan dan kesulitan, kita menjadi frustrasi dan putus asa, lalu menjauhkan diri dari persekutuan dengan Tuhan Yesus serta teman-teman seiman. Sebaliknya, hendaklah kita tetap optimis dan bersukacita!
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
Ya Tuhan, aku percaya Engkau mengasihiku. Walaupun ada kesusahan, ada berkat keselamatan-Mu yang menyukacitakan dan menguatkanku.