MENDENGAR DAN MELAKUKAN FIRMAN

Lukas 8 : 4 - 8
4 Ketika orang banyak berbondong-bondong datang, yaitu orang-orang yang dari kota ke kota menggabungkan diri pada Yesus, berkatalah Ia dalam suatu perumpamaan: 5 ”Adalah seorang penabur keluar untuk menaburkan benihnya. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu diinjak orang dan burung-burung di udara memakannya sampai habis. 6 Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, dan setelah tumbuh ia menjadi kering karena tidak mendapat air. 7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati. 8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat.” Setelah berkata demikian Yesus berseru: ”Siapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!”
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
Apakah setiap hari ada waktu bagi sobat Teruna untuk berdoa dan membaca Alkitab? Apakah di rumah sobat Teruna ada ibadah bersama? Mudah-mudahan masih dilaksanakan ya! Hal ini sangat penting untuk membangun iman keluarga. Kalau belum ada atau sudah tidak dilaksanakan lagi, maka ada baiknya kita meminta kepada orang tua untuk melakukan kembali kegiatan membaca Alkitab dan SBU maupun SBTH bagi sobat Teruna, seperti sekarang ini. Lima menit sehari sangat berarti lho.
Kenapa begitu penting membaca Alkitab secara pribadi ataupun bersama keluarga? Firman Tuhan digambarkan sebagai benih. Jika benih itu ditaburkan di tanah yang subur maka akan berbuah. Itulah gambaran hati yang selalu terbuka dan rindu dekat dengan firman Tuhan. Dia akan berbuah menjadi berkat. Sedangkan benih yang di pinggir jalan, tanah berbatu dan semak berduri tidak akan berbuah, bahkan akan mati. Itulah gambaran orang yang hidup tidak mau terbuka menerima apalagi membaca firman Tuhan. Saat Iblis datang, yang digambarkan seperti burung memakan habis benih, maka datanglah masalah, yang digambarkan dengan batu. Lalu datang godaan kekayaan dan kenikmatan dunia, yang digambarkan dengan semak duri. Benih itu akhirnya mati. Artinya, firman Tuhan itu tidak dipakai lagi.
Sobat Teruna, marilah memberi diri kita sebagai tanah yang subur. Setiap hari sediakan waktu untuk berdoa dan membaca Alkitab. Ingatkan juga orang tua kita untuk melakukan hal tersebut, baik secara pribadi maupun bersama-sama dalam keluarga. Kemudian, sharingkan firman Tuhan itu. Yakinlah bahwa iman kita maupun keluarga pasti bertumbuh. Apalagi jika pembacaan firman Tuhan itu dilakukan bersama-sama, maka pasti hidup kita dan keluarga menjadi berkat bagi orang lain.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
Tuhan Yesus, tolong ajarlah aku untuk setia membaca, merenungkan dan melakukan firman-Mu, sehingga dapat menjadi berkat bagi orang lain.