BUKA DULU TOPENGMU!

Lukas 12 : 1-10
1 Sementara itu beribu-ribu orang banyak telah berkerumun, sehingga mereka berdesak-desakan. Lalu Yesus mulai mengajar, pertama-tama kepada murid-murid-Nya, kata-Nya: ”Waspadalah terhadap ragi, yaitu kemunafikan orang Farisi. 2 Tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. 3 Karena itu apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah. 4 Aku berkata kepadamu, hai sahabat-sahabat-Ku, janganlah kamu takut terhadap mereka yang dapat membunuh tubuh dan kemudian tidak dapat berbuat apa-apa lagi. 5 Aku akan menunjukkan kepada kamu siapakah yang harus kamu takuti. Takutilah Dia, yang setelah membunuh, mempunyai kuasa untuk melemparkan orang ke dalam neraka. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, takutilah Dia! 6 Bukankah burung pipit dijual lima ekor dua duit? Sungguhpun demikian tidak seekor pun dari padanya yang dilupakan Allah, 7 bahkan rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit. 8 Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Anak Manusia juga akan mengakui dia di depan malaikat-malaikat Allah. 9 Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, ia akan disangkal di depan malaikat-malaikat Allah. 10 Setiap orang yang mengatakan sesuatu melawan Anak Manusia, ia akan diampuni; tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni. .
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
Sobat Teruna yang dikasihi Tuhan, sekitar tahun 2006, ada sebuah lagu yang populer di kalangan remaja. Lagu ini dipopulerkan oleh Band Peterpan. Seperti ini lirik lagunya: “Buka dulu topengmu. Buka dulu topengmu. Biar kulihat warnamu. ‘Kan kulihat warnamu.“ Siapa yang pernah memakai topeng? Memang betul kan? Agar wajah dapat dilihat dengan jelas, maka kita perlu membuka topeng yang dipakai itu. Selama masih memakai topeng, maka orang lain tidak dapat mengenali kita.
Tuhan Yesus mengajar murid-murid-Nya agar waspada terhadap kemunafikan orang Farisi. Mengapa Yesus mengajar demikian? Karena orang Farisi selalu memakai “topeng” kemunafikan dalam hidup mereka. Orang Farisi tahu dan mengajarkan Taurat, tetapi mereka sendiri tidak melakukan apa yang mereka ajarkan. Hidup mereka hanya berdasarkan logika dan akal budi diri sendiri saja. Orang Farisi berpikir bahwa mereka telah hidup benar di hadapan Allah. Padahal Tuhan Yesus sangat tidak menyukai perbuatan orang Farisi karena kemunafikan mereka itu.
Sobat Teruna, dalam hidup ini kita harus melepaskan “topeng” kemunafikan diri sendiri. Jadilah teruna yang tulus hati dalam berperilaku. Ketulusan dapat dimiliki kalau hidup kita mau dituntun oleh Roh Kudus. Biarlah kita tidak mengeraskan hati terhadap bimbingan Roh Kudus melalui pembacaan frman Tuhan secara pribadi maupun pemberitaan firman Tuhan dalam ibadah-ibadah. Memang, kadang karena ketulusan hati, kita bisa dijauhi teman, tetapi janganlah kuatir. Tuhan bersama dengan orang yang tulus hatinya! Pemazmur pernah berkata dalam Mazmur 7:11, “Perisai bagiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati. Selamat menjadi teruna yang berhati dan berperilaku tulus bagi kemuliaan Nama Tuhan Yesus.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
Ya Roh Kudus, mohon tuntunlah aku agar menjadi teruna yang tulus hati dalam perjumpaan dengan siapa pun.