top of page

PANCARKANLAH CAHAYA KEMULIAAN KRISTUS!


 

Wahyu 21 : 9-14

9 Maka datanglah seorang dari ketujuh malaikat yang memegang ketujuh cawan, yang penuh dengan ketujuh malapetaka terakhir itu, lalu ia berkata kepadaku, katanya: ”Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba.” 10 Lalu, di dalam roh ia membawa aku ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus itu, Yerusalem, turun dari sorga, dari Allah. 11 Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal. 12 Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel. 13 Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang dan di sebelah utara tiga pintu gerbang dan di sebelah selatan tiga pintu gerbang dan di sebelah barat tiga pintu gerbang. 14 Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu.

Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia

 

Sobat Teruna, pada tahun 90-an orang yang tinggal di pedesaan masih memakai lampu petromaks di malam hari karena listrik belum menjangkau pelosok desa pada masa itu. Di zaman sekarang lampu petromaks masih digunakan tapi mulai langka ditemui. Dapat kita lihat betapa lampu petromaks sangat berarti pada masa itu. Tanpa lampu itu, mungkin papa mama kita tidak dapat belajar di malam hari karena lampu petromaks berfungsi sebagai satu-satunya penerangan.


Allah menunjukkan penglihatan kepada Rasul Yohanes. Rasul Yohanes melihat kota Yerusalem baru yang penuh kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah bagaikan permata yaspis, jernih seperti Kristal. Di atas pintu gerbangnya tertulis nama kedua belas suku Israel.


Sobat Teruna, Yerusalem yang baru menandakan bahwa Kristus memberi harapan ke dunia melalui gereja-Nya. Gereja-Nya adalah kita, teruna GPIB. Teruna GPIB harus memancarkan kemuliaan Allah di mana pun kita berada. Kehadiran kita menerangi dunia ini, bukan sebaliknya, ikut dalam kegelapan. Hidup sebagai anak-anak terang berarti menjadi penurut-penurut Allah, hidup dalam kasih, menjauhi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan (Efesus 5:1-3). Terang hanya berbuahkan kebaikan, keadilan dan kebenaran (Efesus 5:9). Karena itu berhati-hatilah dalam pergaulan. Jangan mudah mengikuti ajakan yang salah. Sebaliknya, kita harus mempunyai sikap dan prinsip yang berdasarkan firman Tuhan. Ingat, jangan mau disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka (Efesus 5:6). Biarlah kehadiran teruna GPIB membawa dampak positif bagi sesama dan memuliakan nama Tuhan Yesus. Biarlah kelak kita dilayakkan masuk dalam kota Yerusalem baru yaitu Kerajaan Sorga yang kekal.

 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :

Ya Kristus, tolonglah aku agar selalu dapat memancarkan terang kemuliaan-Mu di mana pun berada.

 

bottom of page