top of page

IMAN TERUNA YANG TULUS IKHLAS


 

2 Timotius 1 : 1-8

1 Dari Paulus, rasul Kristus Yesus oleh kehendak Allah untuk memberitakan janji tentang hidup dalam Kristus Yesus, 2 kepada Timotius, anakku yang kekasih: kasih karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Tuhan kita, menyertai engkau. 3 Aku mengucap syukur kepada Allah, yang kulayani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan selalu aku mengingat engkau dalam permohonanku, baik siang maupun malam. 4 Dan apabila aku terkenang akan air matamu yang kaucurahkan, aku ingin melihat engkau kembali supaya penuhlah kesukaanku. 5 Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu. 6 Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu. 7 Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban. 8 Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.

Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia

 

Sobat Teruna, setiap orang tua pasti bersyukur dan bangga jika melihat anak-anaknya memiliki iman yang tulus, selalu bertekun dan mau memberi diri dalam pelayanan Tuhan. Hal ini juga dialami oleh Rasul Paulus ketika melihat iman Timotius yang tulus ikhlas (ayat 5a), sehingga membuatnya mengucap syukur kepada Allah (ayat 3a). Ini membuat Rasul Paulus selalu mengingat Timotius (ayat 3b-4a) serta ingin segera berjumpa dengan dia (ayat 4b). Rasul Paulus juga ingin agar Timotius mempertahankannya terus dan tidak perlu malu sekalipun diperhadapkan dengan tantangan-tantangan yang datang dari dalam maupun luar dirinya (ayat 6-8).


Apa yang dimaksud dengan memiliki iman yang tulus iklas? Alkitab menyatakan, “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati” (Ibr 1:1; Yak 2:26).


Ada sebuah kisah tentang iman seorang teruna yang tinggal di sebuah desa yang sangat gersang karena hujan tidak kunjung tiba. Seisi desa berkumpul untuk berdoa bersama meminta hujan kepada Tuhan pada hari yang ditentukan. Semua orang berkumpul, namun hanya si teruna yang datang membawa payung karena dia yakin hujan akan turun. Itulah Iman. Ketika semua orang mempertanyakan apa yang diperbuatnya tersebut, dengan tenang ia menjawab, “...aku yakin hujan akan turun dan aku belajar hal ini dari orang tuaku.”


Sobat Teruna, mari memiliki iman yang tulus ikhlas seperti yang diajarkan orang tua kita. Mari melakukan hal-hal yang baik dan benar seperti kehendak Tuhan. Jangan goyah dan mundur sekalipun mendapat tantangan dan cemoohan dari sesama. Tuhan Yesus beserta kita. .

 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :

Tuhan Yesus tolonglah aku sebagai teruna-Mu agar memiliki iman yang teguh dan tulus iklas untuk melayani-Mu maupun sesama teruna, serta tetap mempertahankannya sekalipun ada banyak tantangan di sekitarku.

 

bottom of page