BERANI MENERIMA KRITIK!

Lukas 4 : 9-13
9 Kemudian ia membawa Yesus ke Yerusalem dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah, lalu berkata kepada-Nya: ”Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawah, 10 sebab ada tertulis: Mengenai Engkau, Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya untuk melindungi Engkau, 11 dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu.” 12 Yesus menjawabnya, kata-Nya: ”Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu!” 13 Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
Siapa sih yang tidak suka dengan pujian dan sanjungan? Adalah seekor gagak dan rubah yang tinggal bersebelahan. Suatu hari gagak mengambil sepotong daging lezat dari atas meja makan sebuah keluarga. Rubah melihatnya. Dia juga menginginkan daging tersebut, tapi gagak tidak memberikannya. Rubah tidak kehilangan akal. Dia memakai cara lain. Dia memuji gagak dengan mengatakan “Selamat siang burung cantik. Seandainya aku memiliki tubuh seperti kamu dengan bulu yang sangat indah, pasti hidupku bahagia.” Gagak mulai tersanjung. Dia melebarkan sayapnya dengan daging yang masih tergenggam di mulutnya. Rubah pun terus melemparkan pujian kepada gagak. “Oh…lehermu indah sekali. Matamu begitu cemerlang” kata rubah seolah-olah mengagumi gagak. Gagak tidak merespons namun mulai gelisah. Rubah terus melancarkan pujiannya, katanya “Aku yakin suaramu tidak seindah bulumu, karena kamu dari tadi tidak bersuara.” Gagak marah mendengarnya. Dia membuka mulutnya dan berteriak “Kaaaak!” Maka jatuhlah daging yang ada di mulutnya. Dengan tangkas rubah mengambilnya dan lari meninggalkan si gagak.
Sobat Teruna, pastinya kita lebih senang dipuji daripada dikritik. Norman Flitser mengatakan “manusia lebih suka dihancurkan lewat pujian daripada dibangun lewat kritik.” Pencobaan juga sering datang dalam bentuk pujian. Iblis memuji Yesus dengan sangat luar biasa. Namun Yesus tidak bergeming karena Dia tahu maksud si Iblis dan dengan tegas Dia mengatakan: “Jangan engkau mencobai Tuhan Allahmu!”
Sobat Teruna, mari bijak menyikapi pujian. Miliki kepekaan apakah pujian tersebut tulus dan membangun ataukah menjadi pencobaan yang akan menjatuhkan kita. Dalam kitab Amsal dikatakan bahwa lebih baik seorang kawan yang memukul kita dengan maksud baik daripada seorang lawan yang mencium dengan berlimpah-limpah.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
Ajar aku ya Allah, untuk tidak tenggelam dalam pujian. Aku mau belajar dari setiap kritik yang dilontarkan kepadaku.