JANGAN RAGUKAN JANJI ALLAH

2 Tawarikh 6 : 12-17
12 Kemudian berdirilah ia di depan mezbah Tuhan di hadapan segenap jemaah Israel, lalu menadahkan tangannya; 13 – karena Salomo telah membuat sebuah mimbar tembaga yang panjangnya lima hasta, lebarnya lima hasta dan tingginya tiga hasta, yang ditaruhnya di halaman –; ia berdiri di atasnya lalu berlutut di hadapan segenap jemaah Israel dan menadahkan tangannya ke langit, 14 sambil berkata: ”Ya Tuhan, Allah Israel! Tidak ada Allah seperti Engkau di langit dan di bumi; Engkau yang memelihara perjanjian dan kasih setia kepada hamba-hamba-Mu yang dengan segenap hatinya hidup di hadapan-Mu; 15 Engkau yang tetap berpegang pada janji-Mu terhadap hamba-Mu Daud, ayahku, dan yang telah menggenapi dengan tangan-Mu apa yang Kaufirmankan dengan mulut-Mu, seperti yang terjadi pada hari ini. 16 Maka sekarang, ya Tuhan, Allah Israel, peliharalah apa yang Kaujanjikan kepada hamba-Mu Daud, ayahku, dengan berkata: Keturunanmu takkan terputus di hadapan-Ku dan tetap akan duduk di atas takhta kerajaan Israel, asal anak-anakmu tetap hidup menurut hukum-Ku sama seperti engkau hidup di hadapan-Ku. 17 Maka sekarang, ya Tuhan, Allah Israel, biarlah terbukti kebenaran firman-Mu yang telah Kauucapkan kepada hamba-Mu Daud.
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
Manusia biasa berjanji dalam hidup ini. Dari berjanji pada hal-hal yang sederhana seperti akan datang tepat waktu sampai kepada janji yang bobotnya berat dan menentukan dalam hidup ini. Misalnya berjanji pada saat menjabat sesuatu di kantor atau organisasi tertentu atau membayar hutang dalam jumlah yang sangat besar. Tidak perlu heran dan jangan terlalu percaya dengan orang lain yang berjanji pada kita, sebab ada kemungkinan terjadi pelanggaran, penyimpangan bahkan tidak ditepati. Manusia mudah membuat janji, tetapi tidak mudah menepatinya. Karena itu, jangan suka membuat janji.
Di hadapan bangsa Israel di atas mimbar tembaga yang ada di halaman bait Allah, Raja Salomo berlutut dan berdoa. Ia memohon kepada Allah yang selalu setia pada janji-Nya agar tetap memelihara janji-Nya kepada Daud ayahnya. Janji itu adalah bahwa Allah akan memberikan takhta kerajaan Israel kepada keturunan Daud. Hal yang indah dan pasti dalam beriman teguh kepada Allah adalah Dia tidak pernah mengingkari janji-Nya. Penting untuk disadari dengan sungguh, apakah kita layak menuntut Allah menepati janji-Nya? Sebab siapakah kita sehingga Allah mau berjanji kepada kita? Bukankah Dia sang Mahakuasa yang seharusnya mengatur kehidupan kita? Allah tetap setia. Sebaliknya umat-Nya yang biasa melanggar janjinya kepada Allah. Bukan Allah yang mesti diingatkan oleh Salomo dan kita tentang janji-Nya. Kita sendiri yang perlu mengoreksi diri. Apakah kita tetap dan berusaha untuk selalu setia pada janji Allah? Jangan kita ragukan kesetiaan Allah dalam menepati janji-Nya. Mari berusaha untuk selalu menepati janji kita kepada-Nya maupun sesama. Itulah bukti bahwa kita adalah orang percaya dan layak dipercaya oleh sesama. Lakukan!
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
Tuhan Yesus, tolong aku untuk tetap percaya kepada janji-Mu dan melakukan dengan setia perintah-Mu dalam hidupku.