top of page

BERKATA JUJUR BERLAKU ADIL


 

Lukas 18 : 1 - 8

1 Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. 2 Kata-Nya: ”Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun. 3 Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku. 4 Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun, 5 namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku.” 6 Kata Tuhan: ”Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu! 7 Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? 8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?”

Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia

 

Menolong orang yang sedang dalam kesulitan adalah perbuatan yang mulia, tetapi terkadang motivasi untuk menolong tersebut didasarkan pada azas manfaat untuk kepentingan dan keuntungan kita. Adalah baik jika kita menolong sesama dengan hati yang tulus dan ikhlas. Apalagi jika teman atau saudara kita benar-benar memerlukan bantuan untuk meringankan atau menyelesaikan masalahnya.


Ada sebuah acara di televisi swasta, namanya “Minta Tolong.” Dalam acara tersebut, seorang anak atau orang lanjut usia didandani, kemudian berlaku gigih meminta tolong kepada orang yang tidak dikenal. Tujuannya untuk menguji kepekaan sosial orang tersebut. Hasilnya, ada yang menolong dengan tulus. Namun demikian, ada juga yang menolong karena sudah tahu kalau bakal dapat hadiah sehingga tidak ada lagi ketulusan.


Kisah tentang hakim dan seorang janda yang tak kenal lelah meminta tolong, dipakai oleh Tuhan Yesus untuk menguji kesungguhan iman. Ibu janda ini terus memohon kepada hakim di depan pintu rumahnya, mengikutinya di jalanan dan berseru di tempat terbuka. Ia memohon: “Belalah hakku terhadap lawanku.” Daya juang ini, adalah contoh usaha maksimal mencari dan bertemu Allah. Perumpamaan ini dipakai untuk mendorong orang percaya agar berdoa dengan iman dan ketekunan.


Sobat Teruna, ketika menghadapi ujian kehidupan, apakah kita selalu membawa masalah kita dalam doa? Seperti kata Tuhan Yesus, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu” (Mat. 11:28). Allah kita adalah pemurah bagi setiap orang yang terbuka dan bersedia datang kepada-Nya untuk memohon pertolongan. Karena itu, tetaplah setia dalam pengharapan iman dan percayakanlah diri serta hidup kita dalam tangan kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :

Ya Tuhan, mohon berilah aku semangat untuk terus berharap pada pertolongan-Mu ketika menghadapi masalah dalam hidupku, sebab Engkau adalah Pemurah.

 

bottom of page