SALING MENDUKUNG DALAM MEWARTAKAN KASIH ALLAH

Lukas 7 : 24 - 30
24 Setelah suruhan Yohanes itu pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak itu tentang Yohanes: ”Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari? 25 Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian indah dan yang hidup mewah, tempatnya di istana raja. 26 Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih dari pada nabi. 27 Karena tentang dia ada tertulis:Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau,ia akan mempersiapkan jalan-Mu di hadapan-Mu. 28 Aku berkata kepadamu: Di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorang pun yang lebih besar dari pada Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar dari padanya.” 29 Seluruh orang banyak yang mendengar perkataan-Nya, termasuk para pemungut cukai, mengakui kebenaran Allah, karena mereka telah memberi diri dibaptis oleh Yohanes. 30 Tetapi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat menolak maksud Allah terhadap diri mereka, karena mereka tidak mau dibaptis oleh Yohanes.
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
Sobat Teruna, Yohanes Pembaptis adalah orang yang dipilih dan dipakai Allah untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Yesus Sang Mesias. Dalam menjalankan tugasnya tersebut, Yohanes Pembaptis menyerukan pertobatan bagi semua orang dan membaptis mereka yang percaya. Pada waktu Yohanes Pembaptis mendengar kabar tentang Yesus, dia menyuruh dua orang muridnya untuk menemui-Nya. Mereka disuruh bertanya kepada Yesus, “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan seorang yang lain?”Yesus kemudian membuktikan siapa diri-Nya melalui mujizat-mujizat yang dilakukan-Nya. Setelah dua utusan itu pergi, Yesus kemudian menyatakan penghormatannya kepada Yohanes Pembaptis dengan menjelaskan kepada orang banyak tentang siapa dia yang diutus Allah sebagai alat-Nya. Walaupun dia utusan Allah tetapi ada yang menolaknya. Namun demikian ada juga yang menerimanya dan dibaptis olehnya.
Sobat Teruna, mari belajar menghormati setiap orang yang telah dipilih dan diutus Allah untuk menyampaikan Injil kebenaran. Menghormati utusan-Nya sama dengan menjunjung tinggi Allah. Kita dapat melakukannya mulai dengan hal yang sederhana. Misalnya meneruskan kabar baik yang sudah diberitakannya, ketika kita berkumpul dalam suatu persekutuan pelajar di sekolah, maupun memberikan saran atau nasihat buat adik di rumah. Contoh lainnya, tidak mencemarkan nama baik sang pemberita firman secara langsung maupun melalui media sosial, dll. Mari kita meneladani sikap Tuhan Yesus yang tidak merasa tersaingi oleh kehadiran Yohanes Pembaptis. Kalau masing-masing orang percaya telah diberikan kemampuan, bakat, talenta yang semuanya itu Allah percayakan untuk menghadirkan damai sejahtera-Nya di dunia ini, maka baiklah kita saling mendukung dan mendoakan, bukan menjatuhkan. Mari mengembangkan sikap persaudaraan yang saling menguatkan dalam mewartakan kasih Allah di tengah tantangan dunia.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
Ya Allah, mohon bimbinglah aku untuk bisa mengembangkan sikap persaudaraan yang saling menguatkan dalam mewartakan kasih-Mu di dunia ini.