top of page

TERUNA TANGGUH DI TENGAH SULITNYA HIDUP


 

Keluaran 13 : 17 - 22

17 Setelah Firaun membiarkan bangsa itu pergi, Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman Allah: ”Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir.” 18 Tetapi Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun menuju ke Laut Teberau. Dengan siap sedia berperang berjalanlah orang Israel dari tanah Mesir. 19 Musa membawa tulang-tulang Yusuf, sebab tadinya Yusuf telah menyuruh anak-anak Israel bersumpah dengan sungguh-sungguh: ”Allah tentu akan mengindahkan kamu, maka kamu harus membawa tulang-tulangku dari sini.” 20 Demikianlah mereka berangkat dari Sukot dan berkemah di Etam, di tepi padang gurun. 21 Tuhan berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam. 22 Dengan tidak beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu.

Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia

 



Ada sebuah pepatah Cina “Duduk di bawah pohon menanti kelinci.” Pepatah itu mengungkapkan bahwa hidup adalah perjuangan untuk mencapai kesuksesan. Tidak ada jalan pintas selain melalui usaha keras yang tidak kenal lelah dan putus asa. Tidak ada kesuksesan yang jatuh dari langit. Semuanya harus diperjuangkan. Hal ini dialami oleh bangsa Israel ketika Tuhan menuntun Musa dan Harun untuk berjuang menghadapi Firaun dan mengalami keajaiban-keajaiban. Israel berhasil keluar dari tanah Mesir.


Tuhan menuntun perjalanan Israel menuju tanah Kanaan memasuki wilayah bangsa Filistin tidak melalui jalan yang cepat. Mereka justru dituntun melewati pinggir laut dan menyeberangi laut Teberau yang membutuhkan waktu cukup lama. Alasannya, bila Israel keluar dan langsung berhadapan dengan peperangan, maka ada kemungkinan mereka terkejut, lalu menyesal dan ingin kembali ke tanah Mesir. Penyertaan Tuhan disimbolkan dalam bentuk tiang awan dan tiang api. Tiang-tiang yang ajaib itu selalu menuntun, menudungi dan menerangi umat Israel sepanjang perjalanan mereka.


Penyertaan Tuhan dalam hidup kita juga nyata. Berkat tuntunan-Nya, kita menjadi teruna tangguh yang berani menghadapi tantangan dan rintangan. Meskipun kenyataan dapat terjadi tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, kita yakin bahwa Tuhan ada di segala waktu dan tempat untuk memberikan pertolongan. Dengan demikian kita sebagai teruna Kristus selalu memiliki semangat pantang menyerah atau never give updalam menghadapi berbagai situasi. Walaupun kita tidak mengetahui berapa lama waktu yang akan ditempuh untuk mencapai sebuah kesuksesan, kita harus mulai dan terus melangkah setapak demi setapak. Jangan berhenti oleh sikap lebay ataupun baperan, karena perjalanan sejauh ribuan mil pasti dimulai dengan satu langkah!





 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :

Tuhan tolong jadikan aku teruna yang berani melangkah hadapi segala tantangan dan rintangan kehidupan.

 

bottom of page