top of page

PUJILAH TUHAN DI TENGAH GUMULMU


 

Wahyu 19 : 1 - 5

1 Kemudian dari pada itu aku mendengar seperti suara yang nyaring dari himpunan besar orang banyak di sorga, katanya: ”Haleluya! Keselamatan dan kemuliaan dan kekuasaan adalah pada Allah kita, 2 sebab benar dan adil segala penghakiman-Nya, karena Ialah yang telah menghakimi pelacur besar itu, yang merusakkan bumi dengan percabulannya; dan Ialah yang telah membalaskan darah hamba-hamba-Nya atas pelacur itu.” 3 Dan untuk kedua kalinya mereka berkata: ”Haleluya! Ya, asapnya naik sampai selama-lamanya.” 4 Dan kedua puluh empat tua-tua dan keempat makhluk itu tersungkur dan menyembah Allah yang duduk di atas takhta itu, dan mereka berkata: ”Amin, Haleluya.” 5 Maka kedengaranlah suatu suara dari takhta itu: ”Pujilah Allah kita, hai kamu semua hamba-Nya, kamu yang takut akan Dia, baik kecil maupun besar!”

Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia

 



Sobat Teruna, adakah dari kita yang dapat bernyanyi dengan riang di tengah pergumulan yang berat? Dapatkah kita mengatakan “Haleluya, puji TUHAN” di tengah-tengah penderitaan? Waahh, mana mungkin ? Sedang sedih kok disuruh bernyanyi? Sedang nangis disuruh tertawa? Sedang jutek disuruh tersenyum? Yang bener aja…???


Sobat Teruna, umat Kristen di Roma mengalami itu dan mereka dimotivasi untuk dapat memuji TUHAN di tengah penderitaan. Nyanyian yang dipaparkan oleh Kitab Wahyu adalah pujian para malaikat di sorga yang menceritakan tentang keadaan umat ALLAH di Roma. ALLAH tidak tinggal diam melihat keadaan orang Kristen pada zaman itu, yang mengalami penganiayaan dari pemerintahan Roma, yang menyuruh untuk menyembah berhala dan Kaisar serta menumpahkan darah para hamba Tuhan. Nyanyian ini merupakan ajakan kepada seluruh umat untuk tetap percaya kepada kasih dan kuasa ALLAH, baik berkat-berkat-Nya maupun penghukuman-penghukuman-Nya. Kepada semua hamba-Nya yang takut akan Dia, baik kecil maupun besar, nyanyian ini mau mengingat bahwa Tuhan akan bertindak dengan cara-Nya dan sesuai perjanjian-Nya. Ia pasti memberikan pertolongan kepada setiap orang yang mengakui-Nya sebagai ALLAH mereka.


Sobat Teruna, hidup ini tidak pernah lepas dari pergumulan, persoalan ataupun tantangan. Namun demikian, tantangan dan rintangan itu membentuk dan menjadikan kita semakin lebih bijak jika tetap beriman dan bersedia belajar. Orang Kristen jaman Wahyu memotivasi kita agar tetap memuliakan Tuhan di tengah pergumulan sekalipun. Apakah bisa? Bisa! Jika kita tetap melihat berkat-berkat Tuhan yang sudah diterima. Siapa pun kita, kecil maupun besar, berkat TUHAN senantiasa berlaku bagi yang mengakui-Nya dalam hidupnya dan takut akan Dia. Jadi, tetaplah memuji TUHAN di tengah gumulmu.





 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :

Tuhan, tolong aku mengakui-Mu melalui perbuatanku di tengah pergumulanku.

bottom of page