JUJUR ATAS PERBUATAN YANG DILAKUKAN

Imamat 4 : 22 - 26
22 Jikalau yang berbuat dosa itu seorang pemuka yang tidak dengan sengaja melakukan salah satu hal yang dilarang Tuhan, Allahnya, sehingga ia bersalah, 23 maka jikalau dosa yang telah diperbuatnya itu diberitahukan kepadanya, haruslah ia membawa sebagai persembahannya seekor kambing jantan yang tidak bercela. 24 Lalu haruslah ia meletakkan tangannya ke atas kepala kambing itu dan menyembelihnya di tempat yang biasa orang menyembelih korban bakaran di hadapan Tuhan; itulah korban penghapus dosa. 25 Kemudian haruslah imam mengambil dengan jarinya sedikit dari darah korban penghapus dosa itu, lalu membubuhnya pada tanduk-tanduk mezbah korban bakaran. Darah selebihnya haruslah dicurahkannya kepada bagian bawah mezbah korban bakaran. 26 Tetapi segala lemak harus dibakarnya di atas mezbah, seperti juga lemak korban keselamatan. Dengan demikian imam mengadakan pendamaian bagi orang itu karena dosanya, sehingga ia menerima pengampunan.
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
Sobat Teruna, bersikap jujur mengakui perbuatan salah yang dilakukan, terkadang tidak mudah. Yang terjadi justru kita menyalahkan seseorang. Mengapa? Karena, pertama kita tidak mau disalahkan. Kedua, kita merasa selalu melakukan yang benar. Ketiga, tidak mau menerima “ganjaran” (baca: konsekuensi) atas perbuatan salah yang kita lakukan. Bagaimana Sobat Teruna? Apakah 3 (tiga) hal yang disebutkan itu benar adanya? Jika ya, maka Sobat Teruna harus berani jujur mengatakan untuk setiap perbuatan salah yang diperbuat.
Tuhan menyampaikan tentang persembahan kurban penghapusan dosa dari umat yang berbuat salah. Dalam masa itu, memang ada kurban yang dipersembahkan kepada Tuhan bagi siapa saja yang berbuat dosa. Hal ini untuk memberikan pengampunan bagi mereka yang berbuat dosa melalui para imam yang melakukan perdamaian. Ada hal-hal yang benar yang harus dilakukan. Misalnya mempersembahkan seekor kambing jantan yang tidak bercela, meletakkan tangan di atas kurban persembahan bakaran dan menyembelihnya di tempat khusus untuk kurban bakaran di hadapan Tuhan. Semua yang dilakukan merupakan wujud pengakuan bahwa ada tindakan dosa yang diperbuatnya.
Jika Sobat Teruna jujur dengan setiap perbuatan yang dilakukan, maka akan berdampak sangat baik bagi kita. Kita akan merasakan damai dan ketenangan dalam jiwa karena kejujuran diri sendiri. Karena jika kita menyimpan dalam diri setiap perbuatan yang tidak jujur, pasti akan membuat diri tidak tenang. Ada perasaan bahwa sesungguhnya kita tahu setiap perbuatan salah yang dilakukan. Karena itu, mari kita jujur atas perbuatan salah yang dilakukan. Tidak ada yang dapat kita sembunyikan dari Tuhan. Lebih baik kita menyatakan yang benar dalam kejujuran daripada menyimpan perbuatan salah yang dilakukan.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
Bapa, tolong ajar aku untuk berkata jujur, mengakui perbuatan salah yang kulakukan.