HIDUP DALAM KERENDAHAN HATI

1 Korintus 4 : 6 - 13
6 Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: ”Jangan melampaui yang ada tertulis”, supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain. 7 Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya? 8 Kamu telah kenyang, kamu telah menjadi kaya, tanpa kami kamu telah menjadi raja. Ah, alangkah baiknya kalau benar demikian, bahwa kamu telah menjadi raja, sehingga kami pun turut menjadi raja dengan kamu. 9 Sebab, menurut pendapatku, Allah memberikan kepada kami, para rasul, tempat yang paling rendah, sama seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati, sebab kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia. 10 Kami bodoh oleh karena Kristus, tetapi kamu arif dalam Kristus. Kami lemah, tetapi kamu kuat. Kamu mulia, tetapi kami hina. 11 Sampai pada saat ini kami lapar, haus, telanjang, dipukul dan hidup mengembara, 12 kami melakukan pekerjaan tangan yang berat. Kalau kami dimaki, kami memberkati; kalau kami dianiaya, kami sabar; 13kalau kami difitnah, kami tetap menjawab dengan ramah; kami telah menjadi sama dengan sampah dunia, sama dengan kotoran dari segala sesuatu, sampai pada saat ini.
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
Sobat Teruna, siapa yang tidak mengenal Paulus, rasul Yesus Kristus yang sangat terkenal itu? Ia memegang peranan penting dalam pemberitaan Injil kepada berbagai suku bangsa. Walaupun ia memegang peranan penting dalam pemberitaan Injil, dia memiliki pribadi yang sangat rendah hati. Paulus tidak menganggap bahwa segala yang dilakukannya karena kehebatan dirinya melainkan semata hanya oleh kuasa Tuhan. Kerendahan hati Rasul Paulus juga tampak dalam bacaan Alkitab hari ini; 1 Korintus 4:6-13. Ia tidak menganggap dirinya hebat dan penting. Sebaliknya, ia justru mengatakan bahwa dirinya dan pemberita Injil lainnya, seperti Apolos, mendapat tempat paling rendah dan hina dalam masyarakat karena mereka sering dianggap lemah dan bodoh oleh manusia karena Kristus serta telah menjadi sama dengan sampah dunia dan kotoran. Maksudnya, mereka dianggap tidak berharga di mata manusia. Tidak hanya itu, mereka juga menjalani hidup dalam penderitaan. Walaupun demikian, ketika merka dimaki, mereka memberkati. Ketika dianiaya, mereka sabar. Ketika difitnah, mereka menjawab dengan ramah.
Semua itu ia tuliskan dalam suratnya yang pertama ke jemaat Korintus untuk menegur dan menyadarkan mereka yang sering bersikap sombong, merasa diri paling benar, suci, rohani dan hebat karena memiliki berbagai macam karunia Roh Kudus. Paulus sangat berharap bahwa jemaat Korintus membuang kesombongan diri dan hidup dalam kerendahan hati.
Bagaimana dengan kita? Apakah kitamemiliki kerendahan hati seperti Paulus atau malah merupakan pribadi yang sombong seperti halnya jemaat Korintus? Satu hal yang pasti, ganjaran Tuhan bagi orang yang rendah hati adalah kekayaan, kehormatan dan kehidupan (Ams. 22:4). Mari kita minta pertolongan Roh Kudus untuk selalu hidup dalam kerendahan hati.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
Ya Tuhan, aku memohon kiranya Engkau menguasai hati dan pikiranku sehingga terwujud sikap kerendahan hati dalam diriku.