ADA YANG TIDAK MAU BERBAGI

1 Korintus 11 : 17 - 22
17 Dalam peraturan-peraturan yang berikut aku tidak dapat memuji kamu, sebab pertemuan-pertemuanmu tidak mendatangkan kebaikan, tetapi mendatangkan keburukan. 18 Sebab pertama-tama aku mendengar, bahwa apabila kamu berkumpul sebagai Jemaat, ada perpecahan di antara kamu, dan hal itu sedikit banyak aku percaya. 19 Sebab di antara kamu harus ada perpecahan, supaya nyata nanti siapakah di antara kamu yang tahan uji. 20 Apabila kamu berkumpul, kamu bukanlah berkumpul untuk makan perjamuan Tuhan. 21 Sebab pada perjamuan itu tiap-tiap orang memakan dahulu makanannya sendiri, sehingga yang seorang lapar dan yang lain mabuk. 22 Apakah kamu tidak mempunyai rumah sendiri untuk makan dan minum? Atau maukah kamu menghinakan Jemaat Allah dan memalukan orang-orang yang tidak mempunyai apa-apa? Apakah yang kukatakan kepada kamu? Memuji kamu? Dalam hal ini aku tidak memuji.
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
Lazimnya jamuan makan diadakan untuk berbagi kebahagiaan. Di semua pesta, makanan disajikan menjadi jamuan untuk dinikmati oleh tamu-tamu. Tamu yang menikmati beragam sayuran dan daging itu turut dalam kebahagiaan yang empunya pesta.
Sobat Teruna, jemaat Korintus pun sering mengadakan jamuan makan. Mereka membawa makanan dari rumah untuk dinikmati bersama-sama setelah ibadah. Jamuan itu tidak hanya sebagai tanda sukacita atas kasih Tuhan yang menyertai mereka. Dalam jamuan tersebut mereka turut berbagi dengan anggota jemaat yang kurang mampu atau miskin. Jadi, mereka tidak hanya makan dan minum menikmati sajian yang tersedia. Mereka juga menunjukkan kebersamaan antara satu dengan yang lain. Sayangnya, ternyata tidak semua anggota jemaat mau berbagi makanan yang dibawa. Beberapa orang lebih suka menikmati sendiri makanan yang dibawanya. Beberapa lagi lebih suka hanya menikmati anggur minuman yang malah membuat mereka mabuk. Mereka telah menghilangkan nilai kebersamaan yang seharusnya muncul dalam jamuan makan. Sikap mementingkan diri sendiri dan sikap mengejar kenikmatan bagi diri sendiri telah membuat jamuan makan itu menjadi kegiatan yang memalukan. Ketika Paulus mendengar cerita tentang kelakuan beberapa anggota jemaat tersebut, dia menjadi prihatin. Keprihatinan dan kemarahannya diungkapkan melalui tulisannya: “Apakah kamu tidak mempunyai rumah sendiri untuk makan dan minum?”
Melalui perjamuan makan dan minum, Tuhan mengajarkan jemaat di Korintus tentang nilai kebersamaan, kepedulian dan berbagi. Kemampuan untuk menghargai kebersamaan hidup, sikap peduli dan kegiatan berbagi merupakan keinginan Tuhan bagi kita. Ketika mengetahui, bahwa kita memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain, pada saat itulah kita harus memutuskan untuk berbagi kelebihan dengan orang lain. Bersediakah?
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
Tuhan Allah, mohon bimbinglah aku menjadi seorang sahabat yang baik dan menunjukkan kepedulian kepada sesamaku.