KEJAHATAN TIDAK PERNAH ABADI

Amos 4 : 1 - 3
1 ”Dengarlah firman ini, hai lembu-lembu Basan, yang ada di gunung Samaria, yang memeras orang lemah, yang menginjak orang miskin, yang mengatakan kepada tuan-tuanmu: bawalah ke mari, supaya kita minum-minum! 2 Tuhan Allah telah bersumpah demi kekudusan-Nya: sesungguhnya, akan datang masanya bagimu, bahwa kamu diangkat dengan kait dan yang tertinggal di antara kamu dengan kail ikan. 3 Kamu akan keluar melalui belahan tembok,masing-masing lurus ke depan, dan kamu akan diseret ke arah Hermon,” demikianlah firman Tuhan.
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
Lulu pulang sekolah dengan menangis karena teman-teman sekelasnya tidak menyukai dirinya. Lulu tidak disenangi karena dia memberitahukan kepada bu guru Lalu jika teman-temannya menyontek saat ulangan PPKn. Tindakan Lulu dianggap oleh teman-temannya tidak menolong mereka mendapatkan nilai yang baik. Menurut teman-temannya, menolong sesama harus dilakukan terus menerus termasuk memberikan jawaban dalam ulangan. Namun demikian, Lulu tidak setuju dengan hal itu. Melihat hal itu, mamanya hanya bisa mengatakan kepadanya agar Lulu tetap rajin belajar dan menjadi anak yang jujur, sebab kejujuran akan memberikan hasil yang baik bagi dirinya. Sedangkan kejahatan yang dilakukan oleh teman-temannya tidak akan memberikan manfaat apa pun. Mendengar nasihat mamanya, Lulu menjadi lebih tenang.
Firman Tuhan pada hari ini menyampaikan kepada kita bahwa kejahatan yang dilakukan oleh manusia tidak akan pernah abadi. Kejahatan yang dilakukan oleh mereka adalah berfoya-foya dalam pesta pora dengan cara menindas orang lain. Bagi orang-orang demikian, kebahagiaan mereka jauh lebih penting dibandingkan orang lain. Cara mendapatkannya tidaklah menjadi penting karena yang utama hasilnya bagi mereka menyenangkan. Ternyata kebahagiaan mereka karena kejahatan yang dilakukan akan berujung dengan hukuman. Itu karena TUHAN tidak berkenan dengan yang mereka lakukan.
Sobat Teruna, firman Tuhan hari ini mengingatkan kita untuk tidak menghalalkan berbagai macam cara untuk memperoleh kebahagiaan. Kebahagiaan harus diperoleh dengan cara yang jujur dan tulus. Cara mendapatkan kebahagiaan sangat penting dibandingkan hanya sekedar hasilnya. Sama seperti sekolah, mendapatkan nilai 100 menjadi tidak penting jika dilakukan dengan cara menyontek. Namun demikian, jika diperoleh dengan cara belajar yang rajin dan jujur, maka nilai 100 itu akan memberikan kebaikan buat kita.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
Ya Tuhan, tolong mampukan aku untuk selalu bisa melakukan kebaikan dalam kehidupan ini.