URUSAN HIDUP DAN MATI

Efesus 2 : 1 - 7
1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. 2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. 3 Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain. 4 Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, 5 telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita – oleh kasih karunia kamu diselamatkan – 6 dan di dalam Kristus Yesus Ia telah membangkitkan kita juga dan memberikan tempat bersama-sama dengan Dia di sorga, 7 supaya pada masa yang akan datang Ia menunjukkan kepada kita kekayaan kasih karunia-Nya yang melimpah-limpah sesuai dengan kebaikan-Nya terhadap kita dalam Kristus Yesus.
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
Sobat Teruna, ada sebuah kondisi di tahun 1998 di mana Indonesia mengalami krisis ekonomi yang hebat saat itu. Banyak kepala rumah tangga yang kehilangan pekerjaan dan rela melakukan apa pun demi menyambung hidup untuk dirinya dan keluarganya. “Ini urusan hidup dan mati jadi saya harus rela melakukan apa pun.” Begitulah kira-kira ungkapan yang sering mereka sampaikan dengan nada frustrasi.
Dalam percakapan sehari-hari untuk menggambarkan suatu masalah yang genting orang sering menyebut kondisi seperti itu sebagai “urusan hidup dan mati.” Artinya, permasalahan yang dihadapi tersebut mempunyai risiko yang rentan akan bahaya yang mengancam keadaan seseorang, jika tidak ditangani secara hati-hati. Sobat Teruna, ternyata kalau kita berbicara tentang iman kepada Kristus, itu juga urusan hidup dan mati. Dalam bacaan kita hari ini dijelaskan bahwa semua orang yang hidup di dalam dosa dan mengikuti jalan dunia ini sama halnya orang yang mati (ayat 1-2). Yang dimaksud mengikuti jalan dunia ini adalah hidup di dalam hawa nafsu kedagingan, menuruti keinginan sendiri dan pikiran yang jahat (ayat 3). Namun demikian, oleh kasih karunia-Nya yang besar, kita sebagai manusia yang menuju kepada kematian karena dosa, telah dihidupkan kembali bersama dengan kebangkitan Kristus. Allah Bapa bahkan memberikan kita tempat bersama-sama dengan Kristus di surga (ayat 4-6).
Sobat Teruna, jika demikian apakah kita masih ingin bermain-main dengan hidup kita? Apakah kita masih terus asyik hidup dalam dosa? Ingat, sekali lagi, ini adalah urusan hidup dan mati. Jangan sia-siakan pengorbanan Kristus yang telah mati dan bangkit bagi kita. Sebaliknya, tunjukkanlah sikap bersyukur dengan tegas menolak ajakan berbuat dosa.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
Tuhan Yesus, aku mohon tuntunan-Mu dalam menjalani hidup yang penuh dengan tantangan dan cobaan. Biarlah arti kematian dan kebangkitan-Mu selalu kuhayati dan kutanggapi dengan cara hidup kudus di hadapan-Mu.