top of page

GOEL ZAMAN NOW


 

Rut 4 : 1 - 7

1 Boas telah pergi ke pintu gerbang dan duduk di sana. Kebetulan lewatlah penebus yang disebutkan Boas itu. Lalu berkatalah Boas: ”Hai saudara, datanglah dahulu ke mari, duduklah di sini.” Maka datanglah ia, lalu duduk. 2 Kemudian dipilihnyalah sepuluh orang dari para tua-tua kota itu, dan berkata: ”Duduklah kamu di sini.” Maka duduklah mereka. 3 Lalu berkatalah ia kepada penebus itu: ”Tanah milik kepunyaan saudara kita Elimelekh hendak dijual oleh Naomi, yang telah pulang dari daerah Moab. 4 Jadi pikirku: baik juga hal itu kusampaikan kepadamu sebagai berikut: Belilah tanah itu di depan orang-orang yang duduk di sini dan di depan para tua-tua bangsa kita. Jika engkau mau menebusnya, tebuslah; tetapi jika engkau tidak mau menebusnya, beritahukanlah kepadaku, supaya aku tahu, sebab tidak ada orang yang dapat menebusnya kecuali engkau, dan sesudah engkau: aku.” Lalu berkatalah ia: ”Aku akan menebusnya.” 5 Tetapi kata Boas: ”Pada waktu engkau membeli tanah itu dari tangan Naomi, engkau memperoleh Rut juga, perempuan Moab, isteri orang yang telah mati itu, untuk menegakkan nama orang itu di atas milik pusakanya.” 6 Lalu berkatalah penebus itu: ”Jika demikian, aku ini tidak dapat menebusnya, sebab aku akan merusakkan milik pusakaku sendiri. Aku mengharap engkau menebus apa yang seharusnya aku tebus, sebab aku tidak dapat menebusnya.” 7 Beginilah kebiasaan dahulu di Israel dalam hal menebus dan menukar: setiap kali orang hendak menguatkan sesuatu perkara, maka yang seorang menanggalkan kasutnya sebelah dan memberikannya kepada yang lain. Demikianlah caranya orang mensahkan perkara di Israel.

Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia

 

Tokoh Sulawesi Utara, Sam Ratulangi pernah mengucapkan satu motto hidup yaitu “Sitou tu mou tu mou tou.” Artinya, “orang hidup harus menghidupkan orang lain.” Sam Ratulangi mengajak masyarakat Minahasa yang tinggal di “Bumi Nyiur Melambai” ini untuk menerapkan pola hidup dalam kebersamaan. Dengan demikian semua dapat merasakan kehidupan yang tenteram.


Panggilan untuk saling memperhatikan dan menolong kehidupan sesama juga dilakukan oleh bangsa Israel. Salah satunya melalui aturan dalam ikatan kekeluargaan yang mereka sebut dengan istilah Goel, artinya: Penebus. Setiap keluarga dari suku Israel memiliki penebus. Fungsinya apa? Jika ada kerabat mereka yang mengalami kesulitan hidup, apalagi sampai ingin menjual tanahnya, maka Goel atau penebus harus menjamin kehidupan anggota keluarganya tersebut dengan membeli tanahnya. Karena menurut hukum Taurat, tanah warisan tidak boleh dijual kepada bangsa lain. Ketika Naomi mengalami kesusahan setelah kembali dari Moab, maka dia ingin menjual tanah peninggalan dari suaminya. Agar tanah tersebut tidak jatuh ke tangan orang yang bukan dari keluarga suaminya, maka si penebus harus membeli tanahnya. Lebih dari itu, si penebus juga harus menanggung kehidupan Naomi dan Rut yang telah menjadi janda. Penebus pertama tidak bersedia. Syukurlah kemudian ada penebus kedua yang bersedia, namanya Boas. Ia bukan hanya membeli tanah Naomi, tetapi dia juga bersedia memperistri Rut supaya kehidupan mereka terus berlanjut dalam damai sejahtera. Kita pun sebagai Teruna Kristus harus belajar untuk mengembangkan pola hidup dalam kebersamaan.


Kita tidak boleh mengutamakan diri sendiri saja tanpa mau peduli dengan yang lain. Mari turut memperhatikan orang-orang yang dalam kesusahan, agar mereka merasakan pemeliharaan Tuhan melalui kehadiran kita.

 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :

Tuhan Yesus sebagai ungkapan syukur atas penebusan-Mu, aku mau menyatakan empati kepada orang yang mengalami kesulitan agar mereka merasakan kehadiran-Mu.

bottom of page