JANGAN CURANG

Amsal 11 : 1 - 12
1 Neraca serong adalah kekejian bagi Tuhan, tetapi Ia berkenan akan batu timbangan yang tepat. 2 Jikalau keangkuhan tiba, tiba juga cemooh, tetapi hikmat ada pada orang yang rendah hati. 3 Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya. 4 Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi kebenaran melepaskan orang dari maut. 5 Jalan orang saleh diratakan oleh kebenarannya, tetapi orang fasik jatuh karena kefasikannya. 6 Orang yang jujur dilepaskan oleh kebenarannya, tetapi pengkhianat tertangkap oleh hawa nafsunya. 7 Pengharapan orang fasik gagal pada kematiannya, dan harapan orang jahat menjadi sia-sia. 8 Orang benar diselamatkan dari kesukaran, lalu orang fasik menggantikannya. 9 Dengan mulutnya orang fasik membinasakan sesama manusia, tetapi orang benar diselamatkan oleh pengetahuan. 10 Bila orang benar mujur, beria-rialah kota, dan bila orang fasik binasa, gemuruhlah sorak-sorai. 11 Berkat orang jujur memperkembangkan kota, tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya. 12 Siapa menghina sesamanya, tidak berakal budi, tetapi orang yang pandai, berdiam diri.
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization disingkat WHO menyatakan bahwa untuk mencegah penularan virus Corona, masyarakat diwajibkan memakai masker. Alasannya, virus bisa keluar melalui percikan ludah dari mulut (droplet). Kemudian banyak orang yang berusaha mendapatkan masker untuk menjaga kesehatan pribadi dan keluarga. Di satu sisi, ini menjadi berkat bagi pedagang masker. Di sisi lain, ada pedagang yang berbuat curang dengan menaikkan harga masker di luar batas kewajaran, yaitu lima sampai enam kali lipat. Bahkan ada pedagang masker yang menjual secara online sudah menerima uang transaksi, tetapi kemudian dia melarikan diri dan tidak mengirimkan barang yang dipesan pembeli. Semua itu semakin menambah penderitaan masyarakat di tengah merebaknya pandemic Covid-19.
Pada masa Raja Salomo, pedagang berbuat curang dengan memakai timbangan dan hitungan yang tidak benar untuk menipu pembeli. Tujuan si pedagang tentu agar dia menjadi kaya. Namun demikian, ketika dia menyombongkan diri karena kekayaan yang diperolehnya, saat itu juga orang tersebut menerima cemoohan (ejekan/hinaan) karena kecurangan yang dilakukannya. Lebih parah lagi ternyata di kemudian hari, kekayaan itu tidak bisa menyelamatkan dia dari murka Tuhan. Jadi apa untungnya dari berbuat curang? Keuntungan yang menyelamatkan dan bernilai kekal adalah menjadi orang yang jujur dan adil serta berbelaskasih. Tuhan memberkati pribadi yang seperti itu. Orang tersebut juga beroleh pujian dari mereka yang ada di sekitarnya karena kebenaran yang dilakukannya ikut meringankan penderitaan orang banyak.
Sobat Teruna, jangan berbuat curang. Jangan juga iri hati dengan orang yang berbuat curang. Mari berkompetisi dengan cara yang benar dalam bisnis atau pun yang lain. Tuhan pasti memberkati.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
Tuhan Yesus, tolong aku menjadi orang yang tidak berbuat curang, sehingga kehadiranku memberi faedah bagi banyak orang, khususnya mereka yang dalam penderitaan.