top of page

BERJUANG MENGUPAYAKAN YANG TERBAIK


 

Yosua 18 : 1 - 7

1 Maka berkumpullah segenap umat Israel di Silo, lalu mereka menempatkan Kemah Pertemuan di sana, karena negeri itu telah takluk kepada mereka. 2 Pada waktu itu masih tinggal tujuh suku di antara orang Israel, yang belum mendapat bagian milik pusaka. 3 Sebab itu berkatalah Yosua kepada orang Israel: ”Berapa lama lagi kamu bermalas-malas, sehingga tidak pergi menduduki negeri yang telah diberikan kepadamu oleh Tuhan, Allah nenek moyangmu? 4 Ajukanlah tiga orang dari tiap-tiap suku; maka aku akan menyuruh mereka, supaya mereka bersiap untuk menjelajahi negeri itu, mencatat keadaannya, sekadar milik pusaka masing-masing, kemudian kembali kepadaku. 5 Sesudah itu mereka akan membaginya di antara mereka menjadi tujuh bagian. Suku Yehuda akan tetap tinggal dalam daerahnya di sebelah selatan dan keturunan Yusuf akan tetap tinggal dalam daerahnya di sebelah utara. 6 Kamu catat keadaan negeri itu dalam tujuh bagian dan kamu bawa ke mari kepadaku; lalu aku akan membuang undi di sini bagi kamu di hadapan Tuhan, Allah kita. 7 Sebab orang Lewi tidak mendapat bagian di tengah-tengah kamu, karena jabatan sebagai imam Tuhan ialah milik pusaka mereka, sedang suku Gad, suku Ruben dan suku Manasye yang setengah itu telah menerima milik pusaka di sebelah timur sungai Yordan, yang diberikan kepada mereka oleh Musa, hamba Tuhan.”

Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia

 

Sobat Teruna, ketika Bangsa Israel menerima janji Allah bahwa Tanah Kanaan akan menjadi milik mereka, bukan berarti semua sudah tersedia dengan sendirinya untuk ditempati. Kota-kota di Tanah Kanaan masih berpenduduk dan dikuasai oleh raja-raja. Bangsa Israel dalam kepemimpinan Yosua harus berjuang melakukan penyerangan ke kota-kota di Tanah Kanaan. Mengapa penduduk asli Kanaan perlu dimusnahkan? Agar di kemudian hari tidak mengganggu dan menyerang balik Bangsa Israel. Kemudian wilayah-wilayah yang sudah ditakhlukkan dibagi-bagi melalui sistem undian kepada sembilan setengah suku Israel (kecuali Suku Ruben, Gad dan Manasye -salah satu anak Yusuf, karena mereka sudah mendapat pembagian tanah saat Musa masih hidup).


Sobat Teruna, janji Allah kepada setiap orang yang percaya kepada-Nya adalah memiliki masa depan yang penuh harapan (Amsal 23:18). Namun demikian keberhasilan di masa depan itu perlu diperjuangkan. Keberhasilan di masa depan tidak datang dengan sendirinya, kita harus berusaha meraihnya. Caranya dengan tekun belajar di setiap tingkatan pendidikan, baik Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK). Ada pepatah mengatakan “Proses tidak akan mengkhianati hasil.” Maksudnya adalah ketika Sobat Teruna menjalani proses belajar dengan tekun, hasilnya akan mengikuti. Itu tidak berlaku hanya untuk mendapat nilai-nilai terbaik di sekolah, tetapi juga menjadi bekal dalam memasuki dunia usaha, rumahtangga, dll.


Sobat Teruna, proses perjalanan hidup kita masih panjang. Belajarlah dari orangtua, saudara-saudara dan kakak-kakak pelayan teruna. Jangan sungkan untuk meminta mereka berbagi kiat-kiat untuk berhasil meraih cita-cita. Kita pasti bisa belajar banyak hal dengan mendengar kisah-kisah mereka. Lalu melanjutkan perjuangan mengupayakan yang terbaik dalam hidup kita. Selamat belajar dan berjuang bersama Tuhan!

 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :

Bapa, tolong ajar aku menjadi anak yang tekun menjalani masa pendidikanku saat ini, agar kelak dapat berhasil meraih harapan dan cita-cita.

bottom of page