MENGASIHI TUHAN DAN MEMBANGUN BANGSA

Ulangan 9 : 1 - 3
1 ”Dengarlah, hai orang Israel! Engkau akan menyeberangi sungai Yordan pada hari ini untuk memasuki serta menduduki daerah bangsa-bangsa yang lebih besar dan lebih kuat dari padamu, yakni kota-kota besar yang kubu-kubunya sampai ke langit – 2 suatu bangsa yang besar dan tinggi, orang Enak, yang kaukenal dan yang tentangnya kaudengar orang berkata: Siapakah yang dapat bertahan menghadapi orang Enak? 3 Maka ketahuilah pada hari ini, bahwa Tuhan, Allahmu, Dialah yang berjalan di depanmu laksana api yang menghanguskan; Dia akan memunahkan mereka dan Dia akan menundukkan mereka di hadapanmu. Demikianlah engkau akan menghalau dan membinasakan mereka dengan segera, seperti yang dijanjikan kepadamu oleh Tuhan.
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
Sobat Teruna, perikop ini merupakan bagian dari pidato Musa sebelum digantikan Yosua yang akan memimpin Bangsa Israel memasuki Tanah Kanaan atau Tanah Perjanjian. Dalam pidatonya, Musa menyampaikan bahwa Allah akan memberikan kemenangan kepada Israel atas bangsa-bangsa di Tanah Kanaan. Dengan kemenangan itu, akhirnya mereka akan menduduki Kanaan yang adalah Tanah Perjanjian. Jika Tanah Kanaan menjadi milik pusaka Israel, itu bukan karena kekuatan maupun kegagahan pasukan perang mereka. Semua itu terjadi semata-mata karena Allah berjalan di depan, berperang menggantikan Israel, menaklukkan suku-suku bangsa penduduk Kanaan, termasuk suku Enak. Karena itu bangsa Israel diminta untuk tidak membanggakan diri atau menjadi sombong ketika nanti sudah menduduki Tanah Perjanjian tersebut.
Para pendiri bangsa Indonesia juga memiliki pemahaman yang sama dengan hal tersebut di atas. Mereka memiliki keyakinan, bahwa kemerdekaan Indonesia terjadi semata-mata bukan karena perjuangan rakyatnya, tetapi atas berkat dan rahmat Tuhan. Oleh karena itu bangsa Indonesia berjanji dan bertekad untuk menjamin kepercayaan setiap orang. Setiap orang bebas beribadah dan menyembah kepada Tuhan sesuai dengan keyakinan atau agamanya masing-masing.
Sobat Teruna, mari kita mengakui peranan Tuhan dalam kemerdekaan bangsa Indonesia. Dengan berbuat demikian, berarti kita membangun semangat persaudaraan sesama anak bangsa. Mari kita saling menerima dan menghargai apa pun suku, bahasa, budaya dan agama orang lain. Baiklah kita bergandengan tangan mengisi kemerdekaan bangsa ini, karena di negeri ini, semua suku, bangsa, budaya dan agama, duduk sama rendah serta berdiri sama tinggi.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
Tuhan Yesus, tolong aku selalu rendah hati mengakui peranan-Mu dalam kehidupan ini.