TIDAK TAWAR HATI, APALAGI MENYESALI KEADAAN

Efesus 3 : 1 - 13
1 Itulah sebabnya aku ini, Paulus, orang yang dipenjarakan karena Kristus Yesus untuk kamu orang-orang yang tidak mengenal Allah 2– memang kamu telah mendengar tentang tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah, yang dipercayakan kepadaku karena kamu, 3 yaitu bagaimana rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu, seperti yang telah kutulis di atas dengan singkat. 4 Apabila kamu membacanya, kamu dapat mengetahui dari padanya pengertianku akan rahasia Kristus, 5 yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus, 6 yaitu bahwa orang-orang bukan Yahudi, karena Berita Injil, turut menjadi ahli-ahli waris dan anggota-anggota tubuh dan peserta dalam janji yang diberikan dalam Kristus Yesus. 7 Dari Injil itu aku telah menjadi pelayannya menurut pemberian kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku sesuai dengan pengerjaan kuasa-Nya. 8 Kepadaku, yang paling hina di antara segala orang kudus, telah dianugerahkan kasih karunia ini, untuk memberitakan kepada orang-orang bukan Yahudi kekayaan Kristus, yang tidak terduga itu, 9 dan untuk menyatakan apa isinya tugas penyelenggaraan rahasia yang telah berabad-abad tersembunyi dalam Allah, yang menciptakan segala sesuatu, 10 supaya sekarang oleh jemaat diberitahukan pelbagai ragam hikmat Allah kepada pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa di sorga, 11 sesuai dengan maksud abadi, yang telah dilaksanakan-Nya dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. 12 Di dalam Dia kita beroleh keberanian dan jalan masuk kepada Allah dengan penuh kepercayaan oleh iman kita kepada-Nya. 13 Sebab itu aku minta kepadamu, supaya kamu jangan tawar hati melihat kesesakanku karena kamu, karena kesesakanku itu adalah kemuliaanmu.
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
Perjumpaan Paulus dengan Kristus dalam perjalanan ke Damsyik telah membuatnya bertobat dan mengikut-Nya. Pertobatan itu diteruskan dengan menjalani panggilan sebagai pewarta keselamatan Kristus. Konsekuensi dari melakukan panggilan, ia mengalami berbagai tekanan dan dipenjarakan. Namun demikian, bagi Paulus, sesulit apa pun keadaan yang dialaminya tidak dapat menghentikan panggilannya mewartakan Kristus. Bahkan dari balik penjara Paulus tetap memberikan semangat kepada jemaat di Efesus agar tidak meratapi kesusahan yang sedang dialaminya. Bagi Paulus penderitaan yang disebabkan imannya kepada Kristus bukanlah sesuatu yang patut disesali. Keselamatan yang ia terima dari Kristus jauh lebih berharga dari apa pun. Berita keselamatan itu harus disampaikan apa pun kondisinya.
Sobat Teruna, pernahkah kita mengalami keadaan sulit dan merasa tidak berdaya menghadapinya? Saat menghadapi masalah dan pergumulan, seringkali kita fokus pada kesulitan yang dialami. Dalam keadaan seperti itu, banyak orang yang menggerutu, marah, meratapi diri dan menyesali keadaan. Lihatlah bagaimana Paulus menghadapi masalahnya. Ia tidak tawar hati di tengah penderitaannya. Kasih karunia Allah yang ia terima di dalam Kristus telah membuat imannya teguh dan menjadi teladan iman.
Sobat Teruna, sesungguhnya dalam kasih karunia Allah, setiap orang mendapatkan kekuatan untuk melakukan kehendak-Nya. Persoalan yang kita hadapi adalah bagian dari proses pembentukan diri untuk menjadi pribadi yang memuliakan Allah. Allah tidak pernah sedikit pun meninggalkan kita. Sesulit apa pun keadaan, marilah menghayati kasih karunia Allah yang memampukan kita menghadapinya. Gunakanlah kesulitan itu sebagai kesempatan untuk terus melakukan hal positif sembari beriman dan berserah pada tuntunan kasih karunia Allah. Dengan begitu, kita bertumbuh dalam iman kepada Kristus dan menjadi berkat bagi sesama.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
Tuhan Yesus, di tengah kesulitan yang terjadi aku percaya Engkau memampukanku untuk menghadapinya agar tidak tawar hati apalagi menyesal menjadi pengikut-Mu yang setia.