TAAT DAN MENCAPAI STANDAR

Kejadian 6 : 1 - 8
1 Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, 2 maka anak-anak Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka. 3 Berfirmanlah Tuhan: ”Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja.” 4 Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika anak-anak Allah menghampiri anak-anak perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan. 5 Ketika dilihat Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata, 6 maka menyesallah Tuhan, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. 7 Berfirmanlah Tuhan: ”Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.” 8 Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan.
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
Sobat Teruna, kita sering mendengar bahwa dosa adalah tindakan melanggar perintah Allah. Sesungguhnya, dosa semata-mata bukan hanya perilaku yang tidak sesuai dengan kehendak Allah, baik melalui pikiran, perkataan, dan perbuatan. Dosa pun adalah kegagalan mencapai standar yang ditetapkan Allah. Kegagalan manusia mencapai standar yang diberikan Allah itu ditunjukkan dengan berbuat sesuka hati, tidak bertanggung jawab dan mengabaikan segala tuntunan yang baik dan benar. Akibatnya, terjadi kekacauan pada diri manusia, yang bila tidak segera disadari akan membawa kehancuran. Itulah sebabnya disebutkan, upah dosa ialah maut (Rm. 6:23). Dosa membuat relasi manusia dengan Allah dan sesama menjadi kacau.
Hal itulah yang diperlihatkan dalam bacaan pada hari ini. Anak-anak Allah, yaitu manusia yang sudah mengenal-Nya, ternyata tak mampu hidup baik sebagaimana yang dikehendaki-Nya. Kejahatan semakin merajalela, karena manusia bertindak sesuka hatinya. Begitu kecewanya Allah sehingga IA pun bermaksud memusnahkan ciptaan-Nya itu. Namun demikian, Allah menaruh kasih karunia-Nya atas Nuh, seorang yang tulus hati, jujur dan taat kepada-Nya.
Di sinilah kita merenungkan bahwa sekalipun Allah murka atas dosa manusia, Dia selalu memberikan kasih karunia-Nya. Allah berkarya membebaskan manusia, agar tidak binasa karena dosa, melainkan beroleh kasih karunia-Nya. Itulah sebabnya Yesus Kristus datang ke dalam dunia untuk menebus manusia dari dosa dan pelanggarannya, supaya dapat hidup dalam kasih karunia Allah yang membebaskan. Sobat Teruna, hiduplah selalu dalam tuntunan Allah. Jika selama ini kita hanya mencintai diri sendiri atau hal-hal lain yang menjauhkan dari kasih Allah dan kebenaran firman-Nya, maka bertobatlah! Jangan menyia-nyiakan kasih karunia Allah, supaya kita tidak binasa karena kejahatan dan dosa kita.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
Ya Allah, aku memohon ampunan atas segala dosaku dan berilah pertolongan agar dapat hidup sesuai standar yang Engkau tetapkan dalam firman-Mu.