DIPERSATUKAN DENGAN-NYA

Kidung Agung 3 : 6 - 11
8 Apakah itu yang membubung dari padang gurun seperti gumpalan-gumpalan asap tersaput dengan harum mur dan kemenyandan bau segala macam serbuk wangi dari pedagang? 7 Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi oleh enam puluh pahlawan dari antara pahlawan-pahlawan Israel. 8 Semua membawa pedang, terlatih dalam perang, masing-masing dengan pedang pada pinggang karena kedahsyatan malam .9 Raja Salomo membuat bagi dirinya suatu tandu dari kayu Libanon. 10 Tiang-tiangnya dibuatnya dari perak, sandarannya dari emas, tempat duduknya berwarna ungu, bagian dalamnya dihiasi dengan kayu arang. Hai puteri-puteri Yerusalem, 11 puteri-puteri Sion, keluarlah dan tengoklah raja Salomo dengan mahkota yang dikenakan kepadanya oleh ibunya pada hari pernikahannya, pada hari kesukaan hatinya.
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
Sobat Teruna perkawinan merupakan sebuah upacara penyatuan dua jiwa yang saling mencintai menjadi sebuah keluarga. Upacaranya biasanya dengan ritual yang sakral karena perkawinan merupakan proses untuk membentuk keluarga baru yang kudus. Salah satu contoh upacara perkawinan adalah dari suku Jawa. Ritual perkawinan budaya Jawa dikenal cukup ribet karena ada begitu banyak prosesinya, yaitu meliputi siraman, midodareni, dll. Dari perkawinan adat Jawa ini, kita belajar nilai-nilai menghormati orangtua maupun suami/istri, saling menolong serta menjaga silaturahmi dan keharmonisan, juga hidup bahagia.
Perikop ini pun menggambarkan tentang Upacara Perkawinan. Penulis menggambarkan bagaimana mempelai perempuan diarak menuju Yerusalem (6). Hal ini terjadi nampaknya disebabkan sang mempelai laki-laki, yaitu Salomo merupakan seorang raja, sedangkan kekasihnya adalah rakyat biasa. Itu sebabnya, calon mempelai perempuan harus datang ke istana untuk merayakan pernikahannya. Sedangkan mempelai pria berdiri menanti kedatangan calon istri yang dikelilingi para pahlawan gagah perkasa. Melihat kedatangan sang kekasih bersama arak-arakan yang meriah, Salomo mempersiapkan diri. Ia berhias dengan segala kemegahannya untuk menemui sang belahan jiwa (9-11). Prosesi ini menjadi gambaran bagaimana umat Allah yang setia sampai akhir akan ikut serta dalam kemegahan pesta kerajaan Allah yang penuh sukacita.
Sobat Teruna, mari menyadari bahwa kita adalah umat yang dikasihi Allah. Walaupun penuh dengan keterbatasan, namun di dalam Kristus kita diangkat menjadi mempelai Allah dan beroleh kemuliaan bersama-Nya. Dalam sukacita itu, Kristus sebagai mempelai laki-laki akan menyambut kita dengan segala kemegahan dan kemuliaan-Nya. Tentu semua itu sangat ditentukan oleh kehidupan kita saat ini yang dijalani dengan beribadah, tekun merenungkan firman Tuhan dan senantiasa mewujudkan kasih kepada sesama.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
Tuhan Yesus Kristus, mohon berilah aku hikmat dan kekuatan menjalani kehidupan dalam kesatuan dan kebersamaan dengan Engkau sampai akhir.