top of page

TIDAK PERLU IKUT-IKUTAN


 

Amsal 1 : 8-19

8 Hai anakku, dengarkanlah didikan ayahmu, dan jangan menyia-nyiakan ajaran ibumu 9 sebab karangan bunga yang indah itu bagi kepalamu, dan suatu kalung bagi lehermu. 10 Hai anakku, jikalau orang berdosa hendak membujuk engkau, janganlah engkau menurut; 11 jikalau mereka berkata: ”Marilah ikut kami, biarlah kita menghadang darah, biarlah kita mengintai orang yang tidak bersalah, dengan tidak semena-mena; 12 biarlah kita menelan mereka hidup-hidup seperti dunia orang mati, bulat-bulat, seperti mereka yang turun ke liang kubur; 13 kita akan mendapat pelbagai benda yang berharga, kita akan memenuhi rumah kita dengan barang rampasan; 14 buanglah undimu ke tengah-tengah kami, satu pundi-pundi bagi kita sekalian.” 15 Hai anakku, janganlah engkau hidup menurut tingkah laku mereka, tahanlah kakimu dari pada jalan mereka, 16 karena kaki mereka lari menuju kejahatan dan bergegas-gegas untuk menumpahkan darah. 17 Sebab percumalah jaring dibentangkan di depan mata segala yang bersayap, 18padahal mereka menghadang darahnya sendiri dan mengintai nyawanya sendiri. 19 Demikianlah pengalaman setiap orang yang loba akan keuntungan gelap, yang mengambil nyawa orang yang mempunyainya.

Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia

 


Nak, kenapa kamu sampai bolos sekolah?” tanya mama kepada Dino. Lalu Dino menjawab kalau dirinya bolos karena ikut-ikutan temannya. Mama bertanya lagi “Kenapa kamu mau ikut-ikutan mereka? Apakah teman-temanmu bisa menjamin dengan membolos itu kamu tidak dirugikan apapun? Kalau kamu sampai tidak naik kelas bagaimana? Apakah kamu tidak kasihan papa dan mama dengan susah payah membayar uang sekolahmu?” Dino pun terdiam dan tidak bisa memberikan jawaban apa pun. Setelah itu ia menyesal dengan tindakan yang dilakukannya.


Sobat Teruna, firman Tuhan hari ini diawali dengan sebuah nasihat dari orang tua kepada seseorang yang dianggap sebagai anaknya. Nasihat yang disampaikan itu mau mengingatkan agar sebagai anak bersedia mendengarkan didikan ayah dan tidak menyia-nyiakan perkataan ibu yang berisi pengajaran. Nasihat yang disampaikan itu seperti perhiasan yang indah di kepala dan leher. Tujuannya supaya sebagai seorang muda atau anak tidak terjerumus dalam perbuatan yang salah dan jahat. Dengan taat terhadap nasihat orang tua, seorang muda atau anak dapat memiliki panduan dalam kehidupannya sehingga bijak dalam bersikap dan tidak mudah terpengaruh oleh yang lain.


Sobat Teruna, firman Tuhan hari ini mengingatkan, sebagai seorang muda kita juga perlu punya sikap dalam bergaul. Kita harus bisa menolak segala sesuatu yang mendatangkan keburukan bagi masa depan kita maupun orang lain. Tidak semua hal dalam lingkungan pergaulan itu memberikan kebaikan, karena itu kita harus pandai memilahnya. Sobat Teruna harus belajar mengerti bahwa dalam setiap tindakan yang kita lakukan ada konsekuensi yang akan ditanggung. Jadi Sobat Teruna, hidup itu harus punya prinsip bukan sekedar ikut-ikutan, apalagi ikut melakukan pelanggaran.



 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :

Tuhan Yesus, tolong mampukan aku patuh mendengarkan nasihat yang benar dari orang tua dan mempunyai prinsip hidup yang berdasarkan firman Tuhan, bukan hanya ikut-ikutan teman supaya tidak terjerumus dalam pergaulan yang buruk.

bottom of page