BERUSAHA UNTUK KELUAR DARI MASALAH

Amsal 6 : 1-5
1 Hai anakku, jikalau engkau menjadi penanggung sesamamu, dan membuat persetujuan dengan orang lain; 2 jikalau engkau terjerat dalam perkataan mulutmu, tertangkap dalam perkataan mulutmu, 3 buatlah begini, hai anakku, dan lepaskanlah dirimu, karena engkau telah jatuh ke dalam genggaman sesamamu: pergilah, berlututlah, dan desaklah sesamamu itu; 4 janganlah membiarkan matamu tidur, dan kelopak matamu mengantuk; 5 lepaskanlah dirimu seperti kijang dari pada tangkapan, seperti burung dari pada tangan pemikat.
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
Sobat Teruna hari ini penulis amsal menyampaikan tentang nasihat dari orang tua kepada orang muda bahwa menjadi penanggung beban orang lain itu sulit dan tidak menyenangkan. Penanggung sesama yang dimaksudkan di sini sama dengan seseorang yang mau menanggung hutang orang lain. Contohnya, Ari berhutang kepada Aru. Ara bersedia menaggung hutang Ari. Ara yang membayar hutang Ari kepada Aru. Ternyata lama-kelamaan Ara menjadi bingung sendiri karena merasa kesulitan membayar hutang-hutang Ari.
Firman Tuhan menyampaikan, bahwa keberadaan seorang penanggung sesama seperti orang yang terjerat masalah karena “kesalahannya” sendiri. Keputusan yang diambil sering terjadi secara spontan tanpa pertimbangan yang mendalam atau karena rasa solidaritas. Janji kesediaan yang diucapkannya menjerat dan menyusahkan dirinya sendiri. Kesusahan yang dibuatnya itu tidak bisa hanya sekedar diratapi, melainkan harus dicarikan jalan keluar. Jalan keluarnya harus diusahakan oleh dirinya sendiri, sebab dia yang bertanggungjawab atas perbuatannya. Meski demikian, orang tua tidak tinggal diam. Mereka membantu sang anak untuk bisa keluar dari persoalan tersebut dengan nasihat yang diberikan kepadanya.
Sobat Teruna, mungkin pernah mengalami masalah seperti Ara. Hal tersebut bisa terjadi dalam kehidupan kita karena rasa solidaritas, belas kasihan atau mencari pujian. Kita harus menyadari bahwa penyelesaian sebuah masalah sebenarnya bukan dimulai oleh orang lain tapi harus diawali dari diri sendiri. Ini berlaku untuk diri sendiri maupun teman kita. Setiap orang harus berusaha untuk keluar dari masalah dengan berani bertanggungjawab pada kesalahan yang sudah dilakukan. Oleh karena itu, bijaksanalah dalam menjalani hidup ini. Teruslah belajar dari setiap masalah yang kita hadapi. Tetaplah ingat nasihat orang tua dan lakukan firman Tuhan.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
Ya Tuhan, mohon mampukanlah aku untuk bisa keluar dari setiap persoalan yang ada, khususnya yang terjadi karena kesalahan sendiri, supaya belajar bertanggungjawab dan mengindahkan nasihat orang tua.