TUHAN PENGENDALI HIDUPKU

Mazmur 127 : 1 - 5
1 Nyanyian ziarah Salomo. Jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan Tuhan yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga. 2 Sia-sialah kamu bangun pagi-pagi dan duduk-duduk sampai jauh malam, dan makan roti yang diperoleh dengan susah payah –sebab Ia memberikannya kepada yang dicintai-Nya pada waktu tidur. 3 Sesungguhnya, anak-anak lelaki adalah milik pusaka dari pada Tuhan, dan buah kandungan adalah suatu upah. 4 Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda. 5 Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang.
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
Seorang bapak yang hidup taat kepada Tuhan, pagi-pagi buta memikul tahu dagangannya ke pasar. Karena terburu-buru, ia terjatuh, sehingga tahu-tahu dagangannya itu berhamburan. Ia mengumpulkan tahu yang sudah hancur dan bercampur tanah itu dengan sabar. Ia pun tertinggal yang hanya satu-satunya. Tidak disangka kemudian angkot tersebut masuk jurang. Penumpangnya tidak ada yang selamat. Dalam perjalanan pulang saat menyusuri perkampungan, ia berjumpa seorang penggembala bebek yang ingin membeli tahu hancur bercampur tanah miliknya. Ia bersyukur, rencana Tuhan jauh lebih indah dari apa yang dipikirkannya.
Dari ilustrasi di atas kita belajar bagaimana Tuhan mengatur dan memimpin kehidupan seseorang yang taat kepada-Nya. Dalam Mazmur 127 yang ditulis oleh Raja Salomo ini, kita merenungkan bagaimana Tuhan menolongnya ketika membangun bait suci (1 Tawarikh 22). Awalnya, Daud yang mempunyai keinginan untuk membangun bait suci, tetapi Tuhan memiliki rencana lain yang lebih indah. Salomo yang dipilih-Nya untuk membangun bait suci. Tuhan pun berjanji akan memberikan keamanan kepada Salomo dari segala musuhnya (1 Tawarikh 22:9,11). Itu berarti, Tuhan yang menjaga dan mengawal Salomo maupun kota di mana dia berada. Berkat pimpinan Tuhan, akhirnya Salomo berhasil melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang besar tersebut. Kemudian pengalaman iman itu ia tuangkan dalam Mazmur bacaan kita.
Sobat Teruna, Tuhan dapat menolong bapak dalam cerita pendahuluan tadi. Tuhan yang sama juga telah menjadi Penolong dalam kehidupan Salomo untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan besar. Pasti Tuhan juga sanggup membangun masa depan anak-anak-Nya yang taat kepada-Nya. Jadi jangan takut Sobat Teruna, tetap undang dan andalkan Tuhan selalu, sebab Dia Pengendali kehidupan ini!
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
Tuhan Yesus, mohon pimpinlah aku untuk selalu hidup dekat dan taat kepada-Mu, serta percaya bahwa Engkau sedang merenda kehidupan masa depan yang indah bagiku.