BERANI KATAKAN TIDAK PADA SIKAP IKUT-IKUTAN

Kisah Para Rasul 19: 30-32
30 Paulus mau pergi ke tengah-tengah rakyat itu, tetapi murid-muridnya tidak mengizinkannya. 31 Bahkan beberapa pembesar yang berasal dari Asia yang bersahabat dengan Paulus, mengirim peringatan kepadanya, supaya ia jangan masuk ke gedung kesenian itu. 32 Sementara itu orang yang berkumpul di dalam gedung itu berteriak-teriak; yang seorang mengatakan ini dan yang lain mengatakan itu, sebab kumpulan itu kacau-balau dan kebanyakan dari mereka tidak tahu untuk apa mereka berkumpul.
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
“Kamu kenapa ikut tawuran?” tanya seorang bapak yang sedang mengobati luka di kepala anaknya. “Maaf pak, kami sendiri nggak tau kenapa mereka tawuran. Kami hanya ikut-ikutan pak,” jawab sang anak dengan nada menyesal. “Inilah hasil ikut-ikutan. Syukur nyawamu tidak melayang. Syukur kepalamu hanya luka sedikit. Bagaimana kalau kamu sampai terluka parah dan kondisimu kritis. Apakah kamu tidak lagi menyayangi kami, orang tuamu?” tanya sang bapak dengan suara gemetar. Sang anak hanya tertunduk dalam diam.
Sobat Teruna, ketika Demetrius merasa terganggu dengan semua kebenaran Injil yang diberitakan Paulus, dia sangat marah dan menghasut jemaat beserta orang banyak. Demetrius melakukannya karena dia dan teman-temannya kehilangan mata pencaharian mereka. Perbuatan Demetrius ini menimbulkan kerusuhan di Efesus yang melibatkan banyak orang. Masalahnya, sebagian besar orang yang ikut-ikutan dalam kerusuhan itu tidak tahu apa-apa. Para sahabat Paulus berusaha melindungi dia, agar tidak pergi ke gedung kesenian untuk menjelaskan apa yang sesungguhnya terjadi.
Sobat Teruna, mari melakukan segala sesuatu karena benar-benar memahami arah, tujuan, alasan setiap kegiatan yang akan kita ikuti. Sangat tidak bijak dan membahayakan diri sendiri serta orang-orang yang ada di sekitar, jikalau kita hanya ikut-ikutan. Jadilah teruna Kristen yang bijak dan lebih waspada dalam bergaul dengan siapa pun juga. Menjadi terkenal, keren, gaul, kekinian, dan apa pun istilahnya akan melekat dengan baik di dalam karakter seseorang ketika dia berani mengatakan TIDAK pada setiap perbuatan yang tidak benar. Sikap ikut-ikutan justru menunjukkan bahwa seseoang itu sebenarnya cemen atau cetek mental alias penakut, tak punya nyali dan keberanian. [1]Selamat memilih; mau ikut-ikutan atau berani mengatakan tidak.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
Yesus, tolong aku agar mampu berpikir dan bertanggungjawab sebelum melakukan apa pun juga.
[1] https://yusronhadi.blogspot.com/2019/10/3465-arti-kata-cemen.html