BELAJAR MENGHORMATI TUHAN

Maleakhi 2 : 1-5
1 Maka sekarang, kepada kamulah tertuju perintah ini, hai para imam! 2 Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak memberi perhatian untuk menghormati nama-Ku, firman Tuhan semesta alam, maka Aku akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak memperhatikan. 3 Sesungguhnya, Aku akan mematahkan lenganmu dan akan melemparkan kotoran ke mukamu, yakni kotoran korban dari hari-hari rayamu, dan orang akan menyeret kamu ke kotoran itu. 4 Maka kamu akan sadar, bahwa Kukirimkan perintah ini kepadamu, supaya perjanjian-Ku dengan Lewi tetap dipegang, firman Tuhan semesta alam. 5 Perjanjian-Ku dengan dia pada satu pihak ialah kehidupan dan sejahtera dan itu Kuberikan kepadanya – pada pihak lain ketakutan – dan ia takut kepada-Ku dan gentar terhadap nama-Ku.
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
Sedari kecil kita telah diajarkan oleh orang tua untuk menghormati sesama manusia tanpa memandang agama, usia, jenis kelamin, suku, atau pun ras. Selain itu, salah satu sikap yang juga tidak boleh kita lupakan adalah menghormati kekudusan Tuhan. Sikap tidak menghormati sesama insan akan membuat kita dianggap bersalah di mata manusia. Namun, sikap tidak menghormati Tuhan akan membuat kita berdosa.
Sikap tidak menghormati Tuhan dilakukan oleh para imam Israel. Para imam yang adalah keturunan Lewi merupakan orang-orang yang diurapi Tuhan untuk melayani di Bait-Nya, secara khusus mempersembahkan korban bakaran berupa hewan ternak kepada Dia untuk menghapuskan dosa. Rupanya para imam ini tidak melaksanakan tugas dengan baik. Mereka menghina nama Tuhan dengan mengorbankan hewan yang cacat, sakit, luka. Padahal persembahan korban kepada Tuhan adalah hewan yang tak bercacat. Sikap yang dilakukan para imam tersebut adalah perwujudan sikap tidak menghormati kekudusan Tuhan. Karena sikap tersebut, nabi Maleakhi menegur dan memberi peringatan bahwa Tuhan akan menghukum para imam sehingga mereka tidak bisa lagi melayani di Bait-Nya.
Sobat Teruna, firman hari ini mengajarkan kita belajar menghormati Tuhan. Sikap menghormati Tuhan berarti berusaha memuliakan-Nya lewat setiap kerja dan karya yang kita lakukan. Sikap nyata menghormati Tuhan bukan hanya berpakaian rapi saat berbadah hari Minggu. Sikap menghormati Tuhan tercermin dalam perbuatan maupun perkataan yang sopan, benar, jujur dan adil, baik dalam kegiatan peribadahan maupun kehidupan sehari-hari. Contohnya, tidak menggunakan uang kepanitiaan ketika kita dipercaya menjadi bendahara panitia di gereja atau di sekolah. Jika sungguh-sungguh menghormati Tuhan, kita akan memuliakan nama-Nya melalui tindakan nyata yang mulia.
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
Ya Tuhan, tolong ajar aku untuk selalu menghormati-Mu melalui seluruh tubuh dan hidupku.