top of page

MENGGUNAKAN UPAH DENGAN BIJAKSANA


 

Imamat 10: 12-15

12 Kemudian berkatalah Musa kepada Harun dan kepada Eleazar dan Itamar, anak-anak Harun yang tinggal itu: ”Ambillah korban sajian yang tinggal dari segala korban api-apian Tuhan, dan makanlah itu sebagai roti yang tidak beragi di samping mezbah, karena itulah bagian maha kudus. 13 Haruslah kamu memakannya di suatu tempat yang kudus, karena itulah ketetapan bagimu dan anak-anakmu dari segala korban api-apian Tuhan, sebab demikianlah diperintahkan kepadaku. 14 Dada persembahan unjukan dan paha persembahan khusus itu haruslah kamu makan di suatu tempat yang tahir, engkau ini serta anak-anakmu laki-laki dan perempuan, karena semuanya diberikan sebagai ketetapan bagimu dan anak-anakmu dari segala korban keselamatan orang Israel. 15 Paha persembahan khusus dan dada persembahan unjukan itu haruslah dibawa mereka ke tempat segala korban api-apian yang dari lemak itu, supaya dipersembahkan sebagai persembahan unjukan di hadapan Tuhan. Itulah suatu ketetapan untuk selamanya bagimu serta bagi anak-anakmu seperti yang diperintahkan Tuhan.”

Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia

 

Sobat Teruna, apakah tahu definisi upah? Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 78 Tahun 2015 Bab I Pasal I, definisi upah adalah hak pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan atau jasa yang telah dilakukan. Upah harus diberikan agar pekerja dapat meningkatkan kesejahteraan hidup keluarga.


Harun serta anak-anaknya, Eleazar dan Itamar adalah orang dari golongan Lewi. Mereka bertugas untuk mengatur Kemah Pertemuan yang merupakan simbol kehadiran Tuhan di tengah kehidupan Bangsa Israel. Hidup mereka juga sangat bergantung kepada suku-suku lain. Itu karena mereka tidak mendapatkan bagian dari tanah yang dijanjikan. Mereka dapat hidup melalui persepuluhan dan korban-korban bakaran yang diberikan oleh suku-suku lain.


Sobat teruna, Musa sebagai pemimpin umat juga merespons tugas yang telah dilakukan Harun dan anak-anaknya. Musa berkata kepada mereka agar mengambil korban sajian dan memakannya (ay.12) sebagai upah kerja. Musa juga mengingatkan agar mereka makan di tempat yang kudus (ay.13). Artinya mereka harus menikmati makanan tersebut dengan baik sesuai dengan perintah dari Tuhan, jangan disalahgunakan untuk memenuhi hawa nafsu. Sobat Teruna, orang yang sudah bekerja tentu mendapatkan upah. Apabila nanti kita sudah bekerja maka kita harus menggunakan upah yang diterima dengan bijaksana. Jangan sampai kita berfoya-foya demi memuaskan hawa nafsu. Sebaliknya gunakan upah kerja kita kelak untuk memuliakan nama Tuhan melalui kegiatan yang bermanfaat seperti membantu orang yang kesusahan, mencukupi kebutuhan-kebutuhan hidup, menabung, dll.


 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :

Ya Tuhan, tolonglah para pekerja agar dapat mempergunakan upah kerja mereka dengan bijaksana seturut kehendak-Mu.

bottom of page