top of page

" AKU, ANAK KRISTUS"




 


Galatia 4 : 1 -7



1. Yang dimaksud ialah: selama seorang ahli waris belum akil balig, sedikitpun ia tidak berbeda dengan seorang hamba, sungguhpun ia adalah tuan dari segala sesuatu; 2.tetapi ia berada di bawah perwalian dan pengawasan sampai pada saat yang telah ditentukan oleh bapanya. 3. Demikian pula kita: selama kita belum akil balig, kita takluk juga kepada roh-roh dunia. 4.Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. 5.Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. 6.Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!" 7.Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.


Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.



 

Sobat teruna, coba deh kita ingat kembali! Awal tahun 2022 suasana mencekam karena saat itu corona mulai datang dan bertamu ke negara kita. Setiap hari kita mendengar berita kematian, hari-hari kita dipenuhi oleh ketakutan dan kita tidak berani bebas beraktifitas. Sungguh tidak enak ya hidup dalam ketakutan dan tidak bebas seperti itu.


Pada perikop bacaan kita ini, Paulus memberi illustrasi kepada jemaat di Galilea tentang perbedaan orang yang percaya dengan orang yang belum percaya kepada Yesus?. Dulu, sebelum Tuhan Yesus datang ke dunia lalu mati di kayu salib, status kita seperti seorang anak kecil yang belum akil balig. Apa sih arti arti akil baliq?. menurut Kamus besar Bahasa Indonesia (KI), arti akil balig adalah tahu membedakan hal yang baik dan yang buruk. Jadi kita dulu seumpama anak kecil yang tidak mengetahui antara yang baik dan yang buruk. Oleh karena tidak tahu apa-apa, maka kita di kontrol, diawasi dan tidak merdeka. keadaan kita yang demikian seperti kondisi orang terjajah, budak atau hamba yang harus tunduk kepada yang berkuasa, yaitu roh dunia dan roh dosa. Bagi Paulus, kebangkitan Yesus mengalahkan kuasa roh dunia dan roh dosa sehingga semua orang percaya dan mengimani Yesus adalah Tuha, berubah status menjadi anak.


Sobat teruna, itulah bedanya orang yang percaya dan tidak percaya kepada Yesus. bagi yang percaya Yesus, statusnya berubah dari hamba menjadi anak. Hak seorang anak lebih tinggi dari hamba dan kini sang anak tahu mana yang baik dan mana yang buruk. Yuk, kita berlaku sebagai anak Kristus dalam hidup yang dijalankan!


Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :


"Tuhan Yesus ajarkan kami bersyukur untuk status kami yang sudah berubah dan mampukan kami menjalani peran sebagai anak yang sudah tahu mana yang baik dan mana yang buruk. Amin."





bottom of page