AKU SIAP MENGHADAPI KESULITAN DENGAN BERKARYA

Rut 2:1-10
1 Naomi itu mempunyai seorang sanak dari pihak suaminya, seorang yang kaya raya dari kaum Elimelekh, namanya Boas.2 Maka Rut, perempuan Moab itu, berkata kepada Naomi: "Biarkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku." Dan sahut Naomi kepadanya: "Pergilah, anakku."3 Pergilah ia, lalu sampai di ladang dan memungut jelai di belakang penyabit-penyabit; kebetulan ia berada di tanah milik Boas, yang berasal dari kaum Elimelekh.4 Lalu datanglah Boas dari Betlehem. Ia berkata kepada penyabit-penyabit itu: "TUHAN kiranya menyertai kamu." Jawab mereka kepadanya: "TUHAN kiranya memberkati tuan!"5 Lalu kata Boas kepada bujangnya yang mengawasi penyabit-penyabit itu: "Dari manakah perempuan ini?"6 Bujang yang mengawasi penyabit-penyabit itu menjawab: "Dia adalah seorang perempuan Moab, dia pulang bersama-sama dengan Naomi dari daerah Moab.7 Tadi ia berkata: Izinkanlah kiranya aku memungut dan mengumpulkan jelai dari antara berkas-berkas jelai ini di belakang penyabit-penyabit. Begitulah ia datang dan terus sibuk dari pagi sampai sekarang dan seketikapun ia tidak berhenti."8 Sesudah itu berkatalah Boas kepada Rut: "Dengarlah dahulu, anakku! Tidak usah engkau pergi memungut jelai ke ladang lain dan tidak usah juga engkau pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat pengerja-pengerja perempuan.9 Lihat saja ke ladang yang sedang disabit orang itu. Ikutilah perempuan-perempuan itu dari belakang. Sebab aku telah memesankan kepada pengerja-pengerja lelaki jangan mengganggu engkau. Jika engkau haus, pergilah ke tempayan-tempayan dan minumlah air yang dicedok oleh pengerja-pengerja itu."10 Lalu sujudlah Rut menyembah dengan mukanya sampai ke tanah dan berkata kepadanya: "Mengapakah aku mendapat belas kasihan dari padamu, sehingga tuan memperhatikan aku, padahal aku ini seorang asing?"
Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.
Sobat Teruna, pahlawan nasional Raden Ajeng Kartini mengatakan “terkadang, kesulitan harus kamu rasakan terlebih dulu sebelum kebahagiaan yang sempurna datang kepadamu.” Dari apa yang dikatakan RA Kartini, kita bisa memahami bahwa kesulitan selalu ada. Kesulitan tidak untuk membuat kita bersungut karena lewat kesulitan kita akan menemukan kebahagian yang sempurna.
Rut menyadari bahwa ia dan Naomi hidup kesusahan karena kemiskinan yang mereka alami. Oleh karena itu, Rut tidak mau berdiam diri ketika telah tiba di Bethlehem. Setelah memperoleh informasi bahwa ada keluarga Elimelekh mertuanya yang kaya raya bernama Boas, maka Rut pergi ke ladangnya dan mencoba bekerja memungut jelai di ladang milik Boas itu. Ia pun berusaha melakukan pekerjaannya dengan sangat rajin dan sungguh-sungguh. Itulah informasi yang disampaikan pengawas kepada Boas ketika Boas bertanya mengenai Rut yang telah menjadi salah satu pekerjanya yang masih baru.
Sobat Teruna, dalam belajar sering kita menemukan pelajaran-pelajaran yang sulit dipahami, dalam berteman kita juga sering menemukan teman-teman yang memiliki karakter yang sulit dipahami, dalam bermain game online misalnya, kita juga menemukan kesulitan-kesulitan dalam meyelesaikan game tersebut. Kesulitan selalu ada dalam perjalanan hidup kita, mulai dari kita teruna bahkan sampai kita tua nanti. Tidak perlu mengeluh dan bersungut-sungut menghadapi kesulitan. Keluhan dan sungut-sungut tidak menyelesaikan masalah kita. Kita harus meniru Rut yang memilih bekerja dengan rajin dan sungguh-sungguh. Bekerja dengan rajin dan sungguh-sungguh akan membuat kita menemukan jalan keluar atas kesulitan yang kita hadapi. (PPRR)
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna:
Tuhan Yesus terima kasih atas kesulitan yang aku hadapi hari ini. Aku percaya, Engkau ijinkan aku menghadapi kesulitan agar aku berusaha dengan rajin dan sungguh-sungguh untuk mencari solusi yang telah Engkau siapkan namun belum aku temukan.