top of page

AKU UNIK + KAMU UNIK = MARI BERSINERGI




 


I Korintus 4 : 6–10


6 Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: ”Jangan melampaui yang ada tertulis”, supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.

7 Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya?

8 Kamu telah kenyang, kamu telah menjadi kaya, tanpa kami kamu telah menjadi raja. Ah, alangkah baiknya kalau benar demikian, bahwa kamu telah menjadi raja, sehingga kami pun turut menjadi raja dengan kamu. 9 Sebab, menurut pendapatku, Allah memberikan kepada kami, para rasul, tempat yang paling rendah, sama seperti orang-orang yang telah dijatuhi hukuman mati, sebab kami telah menjadi tontonan bagi dunia, bagi malaikat-malaikat dan bagi manusia. 10 Kami bodoh oleh karena Kristus, tetapi kamu arif dalam Kristus. Kami lemah, tetapi kamu kuat. Kamu mulia, tetapi kami hina.



Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.


 

Berapa banyak followermu di Instagram? Salah satu indikator kebanggaan teruna saat ini adalah jumlah follower di akun media sosial. Ada berbagai cara untuk meningkatkan follower. Ada yang membuat konten atas dasar keahlian atau talenta untuk menarik follower. Namun ada pula yang menyudutkan orang lain atau membully orang lain agar akunnya di follow oleh para penggemar gossip. Kisah jemaat Korintus di bawah ini mengajarkan kepada kita bahwa membanggakan diri dengan cara merendahkan orang lain tidak dibenarkan oleh Tuhan.


Jemaat Korintus yang mulai terpecah-pecah dalam beberapa kelompok karena membanggakan para pengajarnya (seperti Paulus dan Apolos) dan karunia-karunia roh yang mereka miliki. Kebanggaan atas karunia tersebut disertai pula oleh saling merendahkan satu dengan yang lain (ay. 6-8 Perilaku hidup orang percaya di Korintus seperti itu tidak menunjukkan bahwa mereka layak dibanggakan, sebaliknya mereka justru membanggakan diri. Hal ini cukup disayangkan oleh Rasul Paulus. Paulus menasehati Jemaat Korintus agar mereka tidak sombong dengan keberadaan mereka saat ini.


Apa sesungguhnya yang layak dibanggakan dalam diri dan hidup manusia, menurut sobat teruna? Ada banyak hal yang layak untuk dibanggakan karena Tuhan memberikan setiap insan keunikan yang layak untuk dibanggakan. Kepandaian, prestasi olah raga, kecantikan dan masih banyak lagi. Namun karunia yang Tuhan berikan jangan dijadikan sarana untuk menjatuhkan satu sama lain. Sebaliknya, apabila keunikan disinergikan, akan luar biasa hasilnya. Bukankah membuat konten juga membutuhkan talenta dan keunikan orang lain? JYK







bottom of page