top of page

ALLAH HADIR MEMBERIKAN KEKUATAN



 

Ayub 38 : 1 - 11


1. Maka dari dalam badai TUHAN menjawab Ayub: 2 "Siapakah dia yang menggelapkan keputusan dengan perkataan-perkataan yang tidak berpengetahuan? 3 Bersiaplah engkau sebagai laki-laki! Aku akan menanyai engkau, supaya engkau memberitahu Aku. 4 Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian! 5 Siapakah yang telah menetapkan ukurannya? Bukankah engkau mengetahuinya? --Atau siapakah yang telah merentangkan tali pengukur padanya? 6 Atas apakah sendi-sendinya dilantak, dan siapakah yang memasang batu penjurunya 7 pada waktu bintang-bintang fajar bersorak-sorak bersama-sama, dan semua anak Allah bersorak-sorai? 8 Siapa telah membendung laut dengan pintu, ketika membual ke luar dari dalam rahim? -- 9 ketika Aku membuat awan menjadi pakaiannya dan kekelaman menjadi kain bedungnya; 10 ketika Aku menetapkan batasnya, dan memasang palang dan pintu; 11 ketika Aku berfirman: Sampai di sini boleh engkau datang, jangan lewat, di sinilah gelombang-gelombangmu yang congkak akan dihentikan!


Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.


 


Tanggal 06 Januari 2023 ini, GPIB merayakan Hari Epifani.Epifani berasal dari Bahasa Yunani Epifaneia yang berarti penampakan (pernyataan/tampil di muka umum). Dalam masa Epifani ini, selama enam minggu ke depan, kain mimbar dan stola presbiter yang dipakai di gereja warna hijau dengan lambang/logo bintang bersegi lima (warna putih) di dalam lingkaran yang berwarna kuning. Hari Epifani ini terkait dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi di Perjanjian Baru, seperti penampakan Bintang di Timur (yang menuntun 3 orang Majus), penyembahan orang Majus, penyerahan bayi Yesus oleh orangtuanya di Bait Allah dan peristiwa saat Yesus dibaptis di Sungai Yordan.


Dalam pembacaan Alkitab hari ini, dijelaskan bahwa Allah hadir (menampakkan diri dari dalam badai) kepada Ayub (Ayub 37 : 4-5, 22-23), menjawab pertanyaan-pertanyaan Ayub tentang mengapa Allah memberinya penderitaan padahal tidak ada kesalahan/dosa yang dia lakukan (Ayub 10 : 2, 7). Dengan pertanyaan tersebut, sepertinya Ayub meragukan sifat keadilan Allah. Allah menjelaskan bahwa tidak semua peristiwa dan kejadian yang terjadi di dunia ini dapat dimengerti atau dipahami oleh pikiran manusia, contohnya seperti peristiwa penciptaan semesta, tetapi dengan kuasa Allah-lah semuanya itu diciptakan.


Dari kisah Ayub ini, kita belajar bahwa tidak semua hal dapat dipahami oleh akal pikiran manusia yang terbatas pengetahuannya, tetapi kita harus yakin bahwa dalam setiap hal yang terjadi (bahkan yang besar dan berat sekalipun, yang terasa seperti badai dalam hidup kita), Allah hadir menemani. Dengan kuasa-Nya yang besar, Ia akan memberi kekuatan bagi kita untuk sanggup melewati badai itu. Jika masih ada keraguan akan kehadiran Allah, mintalah tanda agar kita dapat merasakan dan mengetahui kehadiran-Nya. VF/ep




 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :

" Tuhan, terima kasih untuk kehadiran-Mu dalam hidupku, tolonglah aku agar dapat merasakan dan mengetahui tanda-tanda kehadiran-Mu."

bottom of page