ALLAH YANG ADIL, MENGASIHI UMAT-NYA

Yesaya 30: 18-26
18 Sebab itu Tuhan menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab Tuhan adalah Allah yang adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia! 19 Sungguh, hai bangsa di Sion yang diam di Yerusalem, engkau tidak akan terus menangis. Tentulah Tuhan akan mengasihani engkau, apabila engkau berseru-seru; pada saat Ia mendengar teriakmu, Ia akan menjawab. 20 Dan walaupun Tuhan memberi kamu roti dan air serba sedikit, namun Pengajarmu tidak akan menyembunyikan diri lagi, tetapi matamu akan terus melihat Dia, 21 dan telingamu akan mendengar perkataan ini dari belakangmu: ”Inilah jalan, berjalanlah mengikutinya,” entah kamu menganan atau mengiri. 22 Engkau akan menganggap najis patung-patungmu yang disalut dengan perak atau yang dilapis dengan emas; engkau akan membuangnya seperti kain cemar sambil berkata kepadanya: ”Keluar!” 23 Lalu Tuhan akan memberi hujan bagi benih yang baru kamu taburkan di ladangmu, dan dari hasil tanah itu kamu akan makan roti yang lezat dan berlimpah-limpah. Pada waktu itu ternakmu akan makan rumput di padang rumput yang luas; 24 sapi-sapi dan keledai-keledai yang mengerjakan tanah akan memakan makanan campuran yang sedap, yang sudah ditampi dan diayak. 25 Dari setiap gunung yang tinggi dan dari setiap bukit yang menjulang akan memancar sungai-sungai pada hari pembunuhan yang besar, apabila menara-menara runtuh. 26 Maka terang bulan purnama akan seperti terang matahari terik dan terang matahari terik akan tujuh kali ganda, yaitu seperti terangnya tujuh hari, pada waktu Tuhan membalut luka umat-Nya dan menyembuhkan bekas pukulan.
Alkitab Terjemahan Baru © 1974, Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia
"Mama dan Papa tidak adil, saya dapat sanksi sedangkan adik tidak”, kata Tono. “Justru kami harus bersikap adil. Siapa yang salah harus dapat sanksi. Adikmu kan tidak salah, makanya tidak dapat sanksi”, demikian Mamanya memberi penjelasan. Papanya menambahkan, “Sanksi yang kami berikan adalah tanda kasih sayang kepadamu, supaya kamu sadar akan kesalahan yang sudah dilakukan dan mau berubah menjadi lebih baik.”
Sobat Teruna, karena dosa bangsa Israel yang tidak taat kepada Allah dengan menyembah berhala dan melakukan bebagai kejahatan, Allah di dalam keadilan-Nya tampak dengan menghukum umat-Nya. Hukuman yang Allah berikan adalah pembuangan ke Babel, sehingga Israel sangat menderita. Di sisi lain, Allah juga menampakkan kasih-Nya kepada Israel, umat-Nya. Kasih Allah dinampakkan melalui janji-Nya menyelamatkan Israel dari penderitaan akibat hukuman yang Ia berikan. Namun demikian, ada dua hal yang harus Israel lakukan. Pertama, berseru memohon pertolongan kepada Tuhan. Kedua, bertobat dengan membuang berhala dan tidak menyembah berhala lagi. Dua hal inilah yang akan membuat Israel menerima kasih Allah yang menyelamatkan dan memberkati kehidupan mereka dengan limpahnya.
Sobat Teruna, Allah membenci dosa. Karena Allah adil, maka Dia menghukum orang yang berbuat dosa. Namun demikian, dalam keadilan-Nya, Allah mengasihi orang yang berdosa. Artinya, Allah ingin menyelamatkan orang berdosa. Karena itulah Allah mengutus Yesus Kristus, Juruselamat untuk menyelamatkan manusia yang berdosa. Sebagai orang Kristen kita diingatkan, apabila kita berbuat dosa berserulah mengaku dosa dan meminta pengampunan dosa kepada Tuhan. Bertobatlah dan bertekad untuk tidak berbuat dosa lagi serta menunjukkan ketaatan kepada Tuhan dengan melakukan yang baik juga benar sesuai kehendak-Nya. (SS)
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
Ya Roh Kudus, mohon tuntunlah aku, agar tidak hidup dalam dosa namun taat kepada-Mu sebagai ungkapan syukurku atas kasih Tuhan Yesus yang telah menyelamatkanku.