top of page

APAKAH AKU MELIHAT?



 

Markus 8:22-26

22 Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di Betsaida. Di situ orang membawa kepada Yesus seorang buta dan mereka memohon kepada-Nya, supaya Ia menjamah dia. 23 Yesus memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampung. Lalu Ia meludahi mata orang itu dan meletakkan tangan-Nya atasnya, dan bertanya: ”Sudahkah kaulihat sesuatu?” 24 Orang itu memandang ke depan, lalu berkata: ”Aku melihat orang, sebab melihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon.” 25 Yesus meletakkan lagi tangan-Nya pada mata orang itu, maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas. 26 Sesudah itu Yesus menyuruh dia pulang ke rumahnya dan berkata: ”Jangan masuk ke kampung!”

Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.

 


Di bagian akhir pembacaan firman Tuhan dikatakan oleh Yesus, “Jangan masuk ke kampung.” Tentunya Sobat Teruna dapat bertanya, jika sudah disembuhkan mengapa tidak boleh masuk? Bukankah itu merupakan kesaksian untuk akhirnya banyak orang yang dapat melihat mujizat yang dilakukan Tuhan Yesus? Wah, itu sih pandangan kita. Cara pandang Yesus terhadap apa yang baru dialami oleh orang buta itu berbeda. Bayangkan saja, Ketika Sobat Teruna datang ke sebuah pusat perbelanjaan bersama orang tua dengan tujuan membeli sepatu sekolah, namun karena “lapar mata” akhirnya malah membeli hal-hal lain yang tidak perlu. Nah, bukan secara harafiah, hal itulah yang dikatakan dengan keinginan dunia yang dapat membutakan mata. Begitu juga dengan orang yang buta yang disembuhkan oleh Tuhan Yesus dalam dua tahap. Yesus ingin ia kembali ke rumahnya (ay. 26a) dan tidak masuk ke kota Betsaida (ay. 26b). Rupanya waktu untuk pemberitaan tentang karya dan diri Tuhan Yesus di Betsaida belum tiba. Itu sebabnya Tuhan Yesus melarang si orang buta yang telah sembuh masuk ke kampung halamannya (Betsaida).

Pertanyaan untuk Sobat Teruna, apakah mujizat dari Allah itu masih ada? Jawabnya tentu saja masih. Karena mujizat adalah salah satu cara Allah menyatakan dirinya kepada manusia melalui Roh Kudus. Kita hanya perlu membuka hati untuk menerima Tuhan melakukan hal-hal ajaib dalam hidup kita. Artinya jika kita melakukan apa yang menjadi kehendak-Nya, Allah pun akan memberikan kemudahan bagi kita agar kehendak-Nya itu terwujud menurut cara-Nya sendiri. Penghotbah 3:11 mengatakan “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya.” Jadi tetaplah berkarya dan bersaksi di mana pun diutus, yakin dan percaya Tuhan akan selalu memberikan yang terbaik dalam hidup kita. (NR)



 

Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna:


Tuhan Yesus jangan biarkan aku berjalan sendiri-sendiri,

kiranya Roh-Mu selalu menyertai dan memberkati aku.

bottom of page