AYO, SEBARKAN KEBAIKAN!

Hakim-Hakim 2 : 10 - 16
10 Setelah seluruh angkatan itu dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain, yang tidak mengenal Tuhan ataupun perbuatan yang dilakukan-Nya bagi orang Israel. 11 Lalu orang Israel melakukan apa yang jahat di mata Tuhan dan mereka beribadah kepada para Baal. 12 Mereka meninggalkan Tuhan, Allah nenek moyang mereka yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, lalu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-bangsa di sekeliling mereka, dan sujud menyembah kepadanya, sehingga mereka menyakiti hati Tuhan. 13 Demikianlah mereka meninggalkan Tuhan dan beribadah kepada Baal dan para Asytoret. 14 Maka bangkitlah murka Tuhan terhadap orang Israel. Ia menyerahkan mereka ke dalam tangan perampok dan menjual mereka kepada musuh di sekeliling mereka, sehingga mereka tidak sanggup lagi menghadapi musuh mereka. 15 Setiap kali mereka maju, tangan Tuhan melawan mereka dan mendatangkan malapetaka kepada mereka, sesuai dengan apa yang telah diperingatkan kepada mereka oleh Tuhan dengan sumpah, sehingga mereka sangat terdesak. 16 Maka Tuhan membangkitkan hakim-hakim, yang menyelamatkan mereka dari tangan perampok itu.
Alkitab Terjemahan Baru © Indonesian Bible Society – Lembaga Alkitab Indonesia 1974, 2018.
Kemajuan teknologi informasi memberikan banyak manfaat. Misalnya, dalam situasi pandemi Covid, teknologi video call memungkinkan kita tetap berkomunikasi orang lain, maupun melakukan kegiatan sekolah. Bukan berarti tidak ada dampak negatifnya. Media sosial seringkali juga menjadi sarana pihak-pihak yang tak beradab melakukan praktek bullying, menyebarkan ujaran-ujaran kebencian, menampilkan konten-konten yang tujuannya memecah belah kebersamaan kita sebagai masyarakat Indonesia. Penyebab tindakan-tindakan negatif itu adalah keangkuhan manusia yang merasa dirinyalah yang paling benar.
Bacaan Alkitab kita mengisahkan munculnya generasi umat Israel yang tidak mengenal Tuhan. Generasi ini jahat di mata Tuhan, sebab mereka memilih beribadah kepada Baal dan para Asyortet. Pilihan mereka untuk menyembah Baal dan para Asyortet lahir dari sikap mementingkan diri. Mereka melihat bahwa Baal dan para Asyortet melayani ego dan hawa nafsu mereka. Tanpa mereka sadari, ketika hidup dikendalikan ego dan hawa nafsu, justru yang muncul adalah penderitaan. Ego dan hawa nafsu menciptakan budaya saling menjatuhkan dan karena itu muncul tindak kekerasan. Tetapi Tuhan itu penuh kasih. Meski umat Israel meninggalkan Tuhan, tetapi ketika mereka menderita karena konsekuensi cara hidup mereka yang salah, Tuhan mengutus para hakim untuk menjadi alat Tuhan menolong umat Israel dan mengingatkan mereka soal cara hidup yang diberkati Tuhan.
Sobat Teruna, kita diingatkan, ketika situasi kehidupan kita saat ini dipenuhi praktek-praktek hidup yang negatif, seperti bullying dan ujaran kebencian, kita justru Tuhan utus untuk mengubah gaya hidup negatif ini dengan gaya hidup yang membangun damai sejahtera Tuhan. Mulailah dengan menyebarkan budaya saling menghargai dan saling menghormati terhadap siapa saja tanpa pandang bulu. (SLSH)
Berdoalah agar firman Tuhan hari ini bisa berakar, tumbuh dan berbuah dalam kehidupan Sobat Teruna :
Tuhan, mampukan aku untuk menyebarkan kebaikanMu kepada sesama melalui perilaku hidupku yang menghargai dan menghormati orang lain.